Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nasi Goreng Goceng Pak Ison, Rasanya Maknyus

8 Februari 2023   18:49 Diperbarui: 8 Februari 2023   18:56 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapak Nasi Goreng Goceng Pak Ison di Jalan Jenderal Sudirman Bengkalis (Dokumentasi pribadi)

Goceng bukan asli bahasa Indonesia. Sebagai lema, kata-kata tersebut diserap dari bahasa Cina.

Begitu pula ceceng/seceng (seribu; 1.000), ceban (10.000; sepuluh ribu), dan goban (lima puluh ribu; 50.000).

Goceng artinya lima ribu (5.000). Penulisan lima ribu rupiah dalam bentuk angka menurut Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) Edisi V yang benar adalah Rp5.000,00. Bukan Rp. 5.000,00 atau Rp.5.000,00.

Kab. Bengkalis dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah.

Sama seperti nama kabupaten, ibu kotanya juga Bengkalis.

Ibu kota Kab. Bengkalis dikenal sebagai Kota Terubuk. Terubuk merupakan nama ikan jenis Tenualosa macrura. Ikan ini hidup di Selat Bengkalis.

Namun julukan Kota Terubuk kini "senasib" dengan Pekanbaru Kota Bertuah, Kampar Negeri Sarimadu atau Inhu Negeri Gerbangsari. Tak lagi populer.

Konon, sekarang tak banyak lagi masyarakat kabupaten berjuluk Negeri Junjungan tahu kepanjangan "Terubuk" dalam julukan tersebut.

Bersama Pak Ison, pemilik lapak Nasi Goreng Goceng (Dokumentasi pribadi)
Bersama Pak Ison, pemilik lapak Nasi Goreng Goceng (Dokumentasi pribadi)

Bila berkunjung ke Kota Terubuk, utamanya bagi teman-teman penyuka fried rice 'nasi goreng', tak usah khawatir kegemaran itu tak tersalurkan. Dijamin tetap bisa.

Di ibu kota Kab. Bengkalis, juga banyak tempat kuliner yang bisa dijadikan pilihan menikmati nasi goreng yang bisa menggoyang lidah. Salah satunya Nasi Goreng Goceng.

Dalam menjalankan usahanya, Pak Ison, begitu nama pemiliknya, dibantu sang istri Risnawati.

Pria asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat ini, lebih dominan sebagai koki; juru masak. Sedangkan Bu Risnawati sebagai pramusaji dan membuat minuman yang dipesan.

Di mana lokasi usaha Pak Ison dan Bu Risnawati? Di dekat Taman Andam Dewi Bengkalis.

Tepatnya di pertigaan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Jenderal Ahmad Yani. Sekitar 2 meter dari Pos Polisi Lalu Lintas di dekat Taman Andam Dewi.

Kalau dari arah Sungai Bengkalis/Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kab. Bengkalis, di sebelah kida 'kiri'.

Sedangkan bila dari masjid Istiqomah/Pasar Sukaramai, sebaliknya. Di sabalah suok 'sebelah kanan'.

Dengan logat Minang yang masih sedikit kentara, Pak Ison menjelaskan, sudah tiga tahun mereka manggaleh 'berdagang' di tempat tersebut.

Jam buka lapak mereka dari pukul 11.00 WIB s.d. sekitar jam 01.00 WIB.

Sebelumnya, jelasnya, mereka jualan di Jalan H.O.S. Cokroaminoto. Di seberang musala Al-Azhar (Kelurahan Rimba Sekampung).

Di tempat lama, juga kurang lebih 3 tahun. Musibah kebakaran membuat mereka "mutasi" ke tempat sekarang.

Berapa harga 1 porsi nasi goreng di tempat Pak Ison dan Bu Risnawati? Pastinya tak akan membuat kantong cabik. Hanya Rp11.000,00. Sabaleh ribu atau eleven thousand rupiahs.

"Tapi katanya Nasi Goreng Goceng?" tanya kami dengan bahasa Minang yang memang sedikit kami kuasai, belum lama ini.

"Kalau memang ada yang hanya membeli (punya uang) Rp5.000,00, dengan senang hati tetap kita layani," ujar Bu Risnawati, ramah.

Mungkin itulah alasan mengapa mereka sampai saat ini tetap menjadikan Nasi Goreng Goceng sebagai merek dagang.

Bersama keluarga menikmati Nasi Goreng Goceng Pak Ison (Dokumentasi pribadi)
Bersama keluarga menikmati Nasi Goreng Goceng Pak Ison (Dokumentasi pribadi)

Bagaimana cita rasa Nasi Goreng Goceng Pak Ison dan Bu Risnawati?

Pastinya bukan hanya kami. Mantan pacar (istri) dan anak bujang kami pun mengatakan hal yang sama. Kami sudah "ulang tayang" beberapa ke lapak tersebut untuk menikmati kelezatannya.

"Is oke, Yah. Sedap," kata anak bujang kami.

Sehat dan sukses selalu buat Pak Ison dan Bu Risnawati.

Insyaallah usahanya akan semakin maju, kian berkembang. Bertambah laris manis.

Amin ya rabbal alamin. *****

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun