Dalam Lampiran Keputusan Kepala Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 Tentang Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD Edisi Kelima), bagaimana menulis singkatan gelar kesarjanaan dan pangkat yang baik dan benar, juga diterangkan dengan terperinci.
Pun dalam lampiran Keputusan Kepala Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 0321/I/BS.00.00/2021 Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang digantikan EYD Edisi Kelima.
Dengan kata lain, menuliskan singkatan gelar kesarjanaan dan pangkat yang baik dan benar, bukan "barang baru". Kalau pun mau dianggap "barang baru", tapi tetap "stok lama".
Di dalam lampiran keputusan tentang EYD Edisi Kelima ditegaskan, "Singkatan nama orang, gelar, sapaan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di setiap unsur singkatan itu."
Contoh baik menurut PUEBI maupun EYD Edisi Kelima adalah H. Bustami HY., S.H., M.M. (penulisan yang benar). Bukan, H. Bustami. HY, SH. MM; H. Bustami. HY, S.H. M.M atau bentuk penulisan yang lainnya.
Lainnya, Radius Akima, S.Sos., M.T. (penulisan yang benar). Salah jika ditulis, Radius Akima, S.Sos, MT., atau format lainnya.
Kemudian, Drs. H. Hermanto Baran, M.M. (benar). Bukan, Drs. Hermanto Baran, MM (atau ditulis dalam bentuk yang lain).
Contoh keempat, H. Alfakrurrazy, S.T., M.Si. (benar). Jangan ditulis H. Alfakrurrazy, ST, M.Si (termasuk kategori penulisan yang tak betul).
Sedangkan untuk pangkat (di kepolisian), bukan AKBP Heri Saputra Siregar, S.I.K., tetapi yang benar adalah A.K.B.P. Heri Saputra Siregar, S.I.K., M.H.. *****
"Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
Semoga bermanfaat! *****