Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Competence for Competition Polbeng dan Bunuh Diri

8 Februari 2023   06:57 Diperbarui: 8 Februari 2023   07:51 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: jualayamhias.com)

Competence for Competition. Moto dalam bahasa Inggris tersebut hak patennya ada pada Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng).

Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya kompetensi untuk kompetisi.

Menurut KBBI, kompetensi memiliki dua makna.

Pertama, kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu).

Arti kedua adalah kemampuan menguasai gramatika suatu bahasa secara abstrak atau batiniah.

Menurut etimologi, kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.

Sedangkan dalam Pasal 1 angka 10 UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, "Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan."

Sementara makna kompetisi menurut KBBI ada 3 (tiga), Salah satunya adalah konkurensi atau persaingan

Persaingan adalah usaha memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perseorangan (perusahaan, negara) pada bidang perdagangan, produksi, persenjataan, dan sebagainya.

Keunggulan (advantage) adalah keadaan (lebih) unggul; keutamaan; kepandaian (kecakapan, kebaikan, kekuatan, dan sebagainya) yang lebih daripada yang lain.

Untuk dapat dan memenangkan persaingan, ada 2 (dua) keunggulan yang harus dimiliki, yakni competitive advantage dan comparative advantage.

Competitive advantage atau keunggulan kompetitif adalah aspek-aspek yang membuat barang atau jasa dari sebuah perusahaan menjadi lebih unggul.

Untuk mendapatkan dan mempertahankan competitive advantage, perusahaan harus mampu untuk menunjukkan mutu yang lebih besar dari kompetitor.

Dalam hal ini, perusahaan harus menyampaikan informasi tersebut kepada target audiensi yang diinginkan. Berpromosi melalui berbagai media.

Meskipun istilah ini biasanya dipakai untuk dunia bisnis, strategi competitive advantage juga bisa diterapkan dan sudah diadopsi pihak mana pun.

Saat ini banyak organisasi, komunitas, atau individu yang mengadopsinya. Lebih-lebih di era sekarang di mana persaingan semakin kompetitif.

Sedangkan comparative advantage atau keunggulan komparatif merupakan keunggulan yang muncul karena menghasilkan suatu barang atau jasa dengan biaya peluang yang lebih rendah.

Keunggulan komparatif datang dari biaya peluang yang lebih rendah. Biaya peluang adalah manfaat yang hilang ketika kita memilih satu alternatif terbaik berikutnya.

Direktur Polbeng Johny Custer dalam sambutannya di laman mengatakan, misi perguruan tinggi tersebut di antaranya untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, berkarakter, berdaya saing.

Makna, secara tersurat, ia mengirim pesan, sesuai slogan 'competence for competition', seluruh sumber daya di Polbeng harus 'serengkuh dayung serentak ke tujuan'.

Semuanya harus 'ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun'. Mesti seia sekata, bergerak bersama untuk mewujudkan misi yang diemban Polbeng tersebut.

Itu pesan untuk internal. Sedang untuk eksternal, melalui semboyan 'competence for competition' Polbeng "menyindir", jangan berkompetisi tanpa kompetensi.

Bila disarikan, mungkin perumus moto 'competence for  competition' milik Polbeng tersebut ingin memberikan tunjuk ajar, "Competition without competence is dead". Atau, nasihat lainnya, "Game is over if competition without competence".

"Jangan mengikuti kompetisi yang kau tahu pasti tidak bisa kau menangi," demikian kutipan penulis novel 'Heart and Soul', Windhy Puspitadewi.

Berkompetisi tanpa berkompetensi adalah bunuh diri. Cari mati. Meminta bulan-bulanan. *****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun