Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masjid Sabilillah, Masjid Bersejarah di Desa Pedekik

4 Februari 2023   12:12 Diperbarui: 4 Februari 2023   12:17 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Sabilillah Pedekik generasi keempat (Dokumen pribadi)

Sedangkan generasi ketiganya dari tahun 1979 hingga tahun 2011. Saat pembangunan yang ketiga lainnya ini, selain diperluas ukurannya, bangunannya mengalami perubahan menjadi semipermanen.

Ketika Operatie Kraai, pada 9 Januari 1949 di Desa Pedekik terjadi perang antara kompeni dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) yang dibantu masyarakat Pedekik, Bantan Tua dan Pasukan Sabilillah dari Selatbaru.

Mengutip Riza Pahlefi dalam bukunya 'Bengkalis Negeri Jelapang Pagi', Pasukan Sabilillah dibentuk Penghulu (Kepala Desa) Selatbaru kala itu, Ahmad Dasuki.

Pertempuran sengit yang terjadi di tengah gulita malam tersebut disebut Perang Pedekik. Pemimpin Pedekik ini adalah (di antaranya) H.R. Soebrantas, yang kala itu berpangkat Letnan Dua.

Selain tembak menembak dan karena posisi antara kedua pasukan sangat pendek, perang jarak dekat pun tak bisa dielakkan.

Pasukan Belanda dengan sangkur terhunus dan TRI bersama rakyat dengan parang di tangan, saling serang-menyerang dan berbalas-balasan untuk bunuh membunuh.

Perang Pedekik ini dikenal juga sebagai Perang Sosoh.

Mengutip educalingo.com, bersosoh artinya berperang; perang. Berperang serang- menyerang dengan hebatnya.

Dalam Perang Sosoh di Pedekik tersebut, Masjid Pedekik menjadi markas Laskar Sabilillah.

Digantinya nama Masjid Pedekik menjadi Masjid Sabilillah, antara lain untuk mengenang peristiwa Perang Sosoh pada 9 Januari 1949, di mana masjid ini juga menjadi salah satu saksi perjalanan sejarah kemerdekaan ibu pertiwi nan abadi.

Yakni, sebagai markas Pasukan Sabilillah melawan tentara Belanda yang ingin merebut kembali kemerdekaan Indonesia melalui Operasi Gagak atau Operatie Kraai di sejumlah wilayah di tanah air, termasuk di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. 

Sebagaimana juga perjalanan pembangunan Masjid Sabilillah, sejarah ini juga harus disampaikan dari generasi ke generasi. *****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun