Terubuk adalah ikan penghuni perairan estuarin (dekat dengan muara sungai/perairan transisi antara air laut dan sungai) yang ditangkap untuk dimakan daging dan telurnya.
Ikan anadrom dengan nama ilmiah Tenualosa macrura dan Tenuolosa Illisha ini merupakan ikan pelagis kecil dari famili Clupeidae sebagai dua dari lima spesies yang dijumpai di dunia.
Ikan terubuk menjadi primadona serta kebanggaan Indonesia. Ukurannya dapat mencapai 60 cm dan mempunyai sifat harmafrodit proandri.
Di Indonesia, ikan yang terdapat gerigi di bagian perutnya ini ditemukan di Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat.
Di Riau, daerah yang terkenal dengan tubuh pipih memanjang dan mempunyai siklus hidup kurang dari dua tahun (18 bulan) adalah Kabupaten Bengkalis.
Pada tahun pertama kehidupan ikan terubuk akan dilalui sebagai jantan (disebut pias atau pale) dan pada tahun kedua akan berganti kelamin menjadi betina (sebagai terubuk).
Jadi, kapan pun dan di mana pun, kalau ditanya jenis kelamin ikan terubuk, jangan dijawab jantan. Tapi betina.
Pulau Bengkalis, utamanya kota Bengkalis (ibu kota Kab. Bengkalis) dijuluki "Kota Terubuk".
Ini dikarenakan banyak orang yang mencari masakan telur ikan ini di ibu kota kabupaten yang dulu juga menjadi pusat pemerintahan Kota Dumai, Kab. Siak, Kab. Rokan Hilir, dan Kab. Kepulauan Meranti sebelum menjadi daerah otonom.
Apa kepanjangan "Terubuk" sebagai gelar kehormatan untuk ibu kota kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini?
Sekarang, utamanya para Generasi Emas 2045, mungkin tak satu pun yang mengetahuinya.