Bagaimana dengan huruf i pada kalimat Bapak/Ibu/Saudara/i?
Huruf i merupakan huruf ke-9 abjad Indonesia. Sejauh yang kami tahu, huruf i bukan singkatan dari kata saudari.
Kemudian, dari sejumlah kata ganti orang (sapaan), seperti Anda, engkau, bapak, ibu, saudara, saudari, dsb., hanya Anda yang pangkalnya ditulis huruf kapital (huruf besar).
Dalam KBBI daring yang pemutakhiran terakhir pada Oktober 22, yang ada kata doa. Tak ada kata do'a
Ejaan Soewandi diresmikan pada 19 Maret 1947 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Indonesia Nomor 264/Bhg.A.
Ejaan yang dibuat Mr. Raden Soewandi dapat dibilang pembaruan dari ejaan sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari penulisan oe yang berganti jadi u, serta dihilangkannya tanda apostrof (') pada kata-kata tertentu.
Tanda apostrof tersebut diganti dengan huruf k atau dihilangkan sama sekali. Misalnya: Jum'at menjadi Jumat atau ra'yat menjadi rakyat. Artinya, perubahan hal tersebut sudah dilakukan 76 tahun silam.
Maka, kalimat tersebut seharusnya ditulis, "Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami, apabila bapak/ibu/saudara/saudara berkenan hadir untuk memberikan doa selamat kepada anak kami".
Bahkan untuk lebih ringkas, namun tidak mengurangi makna dan rasa hormat pada yang diajak bicara (melalui undangan tersebut), cukup ditulis, "Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami, apabila Anda berkenan hadir untuk memberikan doa selamat kepada anak kami".
Demikian koreksi kami. Secara khusus pembetulan ini ditujukan pada pihak percetakan yang menerima order pembuatan undangan.
Sebab, kesalahan-kesalahan seperti yang dikoreksi dalam undangan tersebut juga merupakan potret sumber daya manusia (SDM) di perusahaan tersebut.