Mengutip American Academy of Dermatology (AAD), satu-satunya bagian tubuh yang tumbuh lebih cepat dari rambut adalah sumsum tulang.
ADD menjelaskan, rambut di kepala tumbuh sekitar enam inci per tahun. Atau sekitar 15,24 cm (1 inci = 2,54 cm). Jadi, rata-rata setengah inci per bulan (1,27 cm), atau 0,042 cm per hari.
Dikaitkan dengan bisnis, barbershop merupakan lapangan kerja yang menjanjikan. Bagaimana hitungannya?
Misalnya, di sebuah desa ada 500 laki-laki. Jika 50 persen di antaranya "riskan" dengan pertumbuhan rambutnya setengah inci per bulan, maka setiap bulan ada 250 orang yang berpangkas rambut.
Jika di desa tersebut hanya ada seorang tukang pangkas, maka penghasilannya sekitar Rp5 juta per bulan.
Angka tersebut lebih besar dari Upah Minimum Provinsi (UMP) Riau tahun 2023 yang mulai berlaku 1 Januari lalu, sebesar Rp3.191.662.
Dan, jika kepala dan sekretaris desa termasuk warga "penyuka" rambut cepak seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas, maka setiap bulan ia bisa memegang kepala sang kepala atau sekretaris desa. Tindakan yang tak mungkin bisa dilakukannya di luar profesinya sebagai barber.
Satu hal lagi, sejauh ini pangkas rambut belum bisa digitalisasi. Pangkas rambut di negara maju seperti Jepang, hingga setakat sekarang masih konvensional, meskipun peralatan yang digunakan semakin modern.
Di Jepang, pangkas rambut yang paling "merakyat" per kepala 1.000 yen. Dengan kurs hari ini (16 Januari 2023; 1 JPY = 117,86100 IDR), berarti sama dengan Rp117.861.
Pangkas Rambut memang bisnis "pegang kepala" yang menjanjikan. Belum bisa digantikan oleh kemajuan teknologi.
Jadi, tak salah bila ada Perangkat Daerah yang membuat kegiatan pelatihan pangkas rambut untuk generasi muda. Bisa mengurangi pengangguran, membuka lapangan kerja. *****