Mohon tunggu...
Johansen Silalahi
Johansen Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - PEH

Saya adalah seorang masyarakat biasa yang menyukai problem-problem sosial, politik, lingkungan, kehutanan. Semoga bisa berbuat kebajikan kepada siapapun. Horas

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pengalaman dan Materi Interview (Wawancara) Beasiswa S2 di Korea Selatan

1 Desember 2020   10:49 Diperbarui: 1 Desember 2020   10:57 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wawancara beasiswa S2, Sumber foto: worldscholarshipforum.com

Proses mencari beasiswa adalah pekerjaan yang sangat membutuhkan kerja yang cukup ekstra dan membutuhkan banyak pengorbanan baik materi dan non materi. Proses awal adalah pencarian beasiswa yang kita tuju disertai dengan pemenuhan persyaratan yang diinginkan oleh pemberi beasiswa. Pencarian beasiswa dewasa ini cukup mudah dan berbeda dengan dahulu dikarenakan keterbukaan informasi melalui internet. 

Setelah kita menelusuri beasiswa yang tersedia dan sesuai dengan minat kita adalah pemenuhan syarat-syarat yang diberikan. Beberapa syarat yang cukup penting kita siapkan adalah CV (daftar riwayat hidup), rencana studi, izajah dan transkrip yang sudah diterjemahkan, surat keterangan sehat, sertifikat kemampuan bahasa (TOEFL, IELTS), pengisian formulir sesuai dengan permintaan sponsor, dan lain-lain. Setelah pemenuhan syarat, proses selanjutnya adalah seleksi administrasi oleh pemberi beasiswa. Biasanya jika syarat-syarat yang ditawarkan kita penuhi dengan baik sesuai dengan ketentuan, biasanya kita pasti lolos ke tahap selanjutnya.

Pengalaman setelah mengikuti proses administrasi adalah proses wawancara para pelamar beasiswa. Banyak pelamar gagal dalam proses wawancara dikarenakan tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemberi beasiswa (biasanya telah ditunjuk profesor yang akan mewawancarai). Wawancara biasanya adalah syarat wajib tidak hanya saat melamar beasiswa, melamar kerja, pengajuan proposal dan lain-lain biasanya dilakukan proses wawancara. 

Biasanya kita ditawarkan, apakah proses wawancara menggunakan aplikasi seperty skype atau telepon langsung. Pengalaman saya saat melamar beasiswa S2, saya menggunakan fasilitas telepon ke gawai dikarenakan kita lebih bebas dan berkas yang kita siapkan dapat kita lihat saat wawancara. Jika kita menggunakan aplikasi seperti skype, kita tidak bisa melihat berkas-berkas yang ada disamping kita karena prosesnya berupa video call. 

Setelah memilih dengan apa kita diwawancarai, panitia seleksi beasiswa akan menentukan kapan dilakukan wawancara (mulai dari jam, lama wawancara dan lain-lain) biasanya melalui surat elektronik (e-mail). Saran saya, sebelum proses dipastikan fasilitas jaringan telekomunikasi lancar dan tempat kita melakukan wawancara minim dari gangguan seperti suara berisik dan lain-lain. 

Proses yang saya lakukan sebelum wawancara adalah mempelajari dokumen-dokumen yang saya kirimkan ke pemberi beasiswa seperti datar riwayat hidup, rencana studi, kampus yang dituju, dan isu-isu terkait negara pemberi beasiswa (seperti profil negara Korea Selatan, perekonomian, isu-isu penting dan lain-lain). 

Saran saya selanjutnya adalah mencari informasi dari senior (para pendahulu) yang pernah lolos beasiswa di kampus terdahulu, hal ini sangat penting terutama materi-materi wawancara yang pernah dilakukan. Hal ini sangat penting untuk perbendaharaan materi yang akan kita siapkan dalam proses wawancara. Setelah mendapatkan informasi dari para senior yang sudah lolos beasiswa sebelumnya, kita pastikan menyiapkan materi-materinya dan memahami materinya. 

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah materi yang biasa ditanyakan saat melamar beasiswa S2 di Korea Selatan? Pengalaman saya saat diwawancara setelah ditentukan tanggal, jam dan durasinya adalah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perwakilan donor dalam hal ini profesor di kampus. 

Diusahakan kita menjawab dengan padat, singkat, jelas dan tidak bertele-tele dan percaya diri walaupun kemampuan Bahasa Inggris saya saat itu tidak terlalu baik. Proses ini sangat menentukan lolos tidaknya pelamar beasiswa, karena wawancara sangat penting untuk mengetahui profil dari pelamar beasiswa. 

Beberapa pertanyaan yang diajukan Profesor (perwakilan pemberi beasiswa) adalah: 1). Profil pribadi (saya), setelah ditanyakan profesor, saya menjelaskan profil saya seperti nama, asal (warga negara), pendidikan terakhir, pekerjaan dan bidang pekerjaan saat ini. Pada sesi pertanyaan selanjutnya adalah tentang profil pelamar beasiswa diusahakan diceritakan yang penting-penting saja seperti tertera diatas, 2). 

Pertanyaan kedua yang ditanyakan saat ini adalah apa pekerjaan sekarang dan kenapa melamar beasiswa ini dan terkait rencana setelah mengikuti beasiswa ini berhubungan dengan pekerjaan sekarang, saya menjawab kebetulan pekerjaan saya saat ini terkait dengan kehutanan dan lingkungan hidup dan mengharuskan saya harus melanjutkan studi untuk meningkatkan kemampuan dan networking sesuai dengan jabatan saya saat ini, 

3). Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah permasalahan terkini yang ada di negaramu terkait dengan pekerjaanmu (kehutanan dan lingkungan hidup), lantas saya menjawab seperti masalah kebakaran hutan dan lahan, perdagangangan karbon dan lain-lain, 4). Pertanyaan keempat yang tidak saya duga adalah, profesor menanyakan terkait isu dunia di bidang kehutanan dan lingkungan hidup yaitu REDD+, bagaimana pendapatmu? 

Saya kebetulan pernah membaca artikel ini, saya menjelaskan apa itu REDD+ dan mencoba memberi pendapat bahwa saya setuju dengan REDD+ dan saya mencoba memberi contoh negara pemberi beasiswa tersebut sebagai contoh (Korea Selatan), hal ini berupa pujian yang sesuai fakta sehingga menyenangkan profesor. Demikianlah informasi ini saya sampaikan dan kebetulan pengalaman saya saat melakukan proses wawancara beasiswa S2 di Korea Selatan, semoga bermanfaat buat para pelamar beasiswa baik dalam maupun luar negeri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun