Tulisan ini bertujuan untuk memotivasi teman-teman mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa bergensi seperti Tanoto Foundation terutama yang duduk di strata satu (S1) atau strata dua (S2).Â
Tulisan ini merupakan hasil pengalaman penulis mendapatkan beasiswa yang pada era tahun 2006 adalah yang terbesar fasilitas yang diberikan karena selain uang kuliah kita dibayar gratis, kita juga mendapatkan uang saku per bulan dan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan soft skills kita. Berikut ini disajikan cerita saya terkait perjuangan mendapatkan Beasiswa Tanoto Foundation tahun 2006 sampai dengan 2007.Â
Tidak ada bermaksud menyombongkan diri dalam tulisan ini tetapi lebih kepada rasa berbagi pengalaman terkait perjuangan mendapatkan beasiswa untuk menginspirasi teman-teman mahasiswa. Semoga cerita ini bermanfaat terutama teman-teman yang lagi berjuang mendapatkan beasiswa.Â
Tulisan ini juga menceritakan tips mendapatkan beasiswa TF dan materi apa saja yang disajikan ketika mengikuti tahapan-tahapan seleksi yang diadakan oleh panitia dan menurut saya tahapan seleksinya sangat panjang dan menguras energi dan pikiran.Â
Walaupun kejadian ini sudah berlangsung sangat lama tepatnya sudah 14 tahun (tahun 2006), tetapi ada nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik terutama buat teman-teman mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa saat menempuh studi strata satu.Â
Pagi hari saya pergi ke kampus saya untuk mengikuti kuliah kelas dengan sedikit tergesa-gesa. (Kuliah kuliah kuliah terbesut di dalam otakku). Kuliah merupakan suatu rutinitas yang mengasyikkan bagiku walau kadang membosankan, terutama saat kuliah pagi. Ku berjalan kaki menuju kampusku tercinta (Fakultas Kehutanan UGM).Â
Sesampai di kampus, aku masuk ke ruang kelas dan mengikuti sesi kuliah dari dosen ku dengan sedikit wajah mengantuk. Setelah proses kuliah, seperti biasa saya tidak pernah lepas melihat papan pengumuman yang ada di kampusku, itu menjadi konsumsi wajib jika ke kampus karena banyak info yang saya dapatkan.Â
Secara tak terduga saya meilhat terpampang penawaran beasiswa, pertama saya penasaran, berhubung di kampus ku beasiswa banyak, tetapi pengumuman itu mengusik benakku, beasiswa apa sih ini? Saya mendekat ke papan pengumuman, ternyata beasiswa Tanoto Foundation, mendengar beasiswa itu saya ingat Bapak Sukanto Tanoto (Orang Kaya di Indonesia ini).Â
Dalam benakku, pasti syarat nya susah, saingan banyak, dll. Kutelusuri satu persatu persyaratan yang ada, aduh banyak banget nih syaratnya. Persyaratan tersebut sempat membuat saya malas untuk mengurusnya. Tapi dengan pantang menyerah saya menulis di buku saya syarat-syaratnya satu persatu.Â
Aduh ada beberapa syarat yang belum lengkap, dimana syarat tersebut harus saya minta ke kampung halaman saya (Sumatera Utara). Keesekon harinya saya menelepon orang tua saya dengan logat Batak saya yang masih kental "Pak kirim jo akte kelahiranku, ahu lao mangurus beasiswa Tanoto Foundation" (dalam bahasa Indonesia artinya Pak tolong kirimkan akte kelahiranku untuk mengurus beasiswa Tanoto Foundation). Empat sehari sembari menunggu kiriman akte kelahiranku dari Sumatera Utara datang, aku memepersiapkan syarat syarat lain dan form aplikasi yang ada.Â
Empat hari kemudian saya mendapatkan surat yang saya minta dari orang tua, dengan semangat 45 saya sangat senang karena persyaratan sudah lengkap, tinggal mengantar ke kampus untuk dikirim ke kantor Tanoto Foundation di Jakarta. Saya beruntung proses pengajuan beasiswa Tanoto Foundatioan sangat panjang jadi saya bisa mempersiapkan segala persyaratan yang ada.