Tulisan ini adalah murni dari pengalaman baru yang saya rasakan dalam dunia jurnalistik  seperti di Kompasiana. Profesi saya sebagai peneliti tentunya terbiasa dengan menulis karya tulis di jurnal, prosiding dan majalah semi populer, membuat buku, membaca, seminar, presentasi dan lain-lain.Â
Walaupun sering berhubungan dengan dunia riset/penelitian dan menulis, terus terang saya mengalami kendala dalam hal menulis di koran atau dunia jurnalistik karena bahasanya harus gampang dimengerti oleh masyarakat, beritanya harus kekinian dan antrian yang cukup panjang.Â
Peneliti pada umumnya mengalami kesulitan jika menuliskan karya tulis ilmiahnya di surat kabar atau media massa sehingga perlu terus belajar dalam hal strategi menulis di koran. Menulis karya tulis ilmiah di jurnal tentunya terkadang memerlukan bahasa yang rumit  sehingga perlu strategi membahasakan isi jurnal menjadi bahasa yang dapat dimengerti banyak orang.Â
Bagi saya Kompasiana pintar memanfaatkan peluang itu dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menulis atau dunia jurnalistik terutama menghadapi industri 4.0.Â
Bagi saya, Kompasiana sangat berperan dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat terutama dalam hal membaca, mengkritisi dan menulis apa saja yang terkait dengan segala bidang. Seperti kita ketahui, tingkat literasi bangsa kita cenderung masih rendah dibanding negara-negara ASEAN lainnya sebut saja Singapura, Malaysia dan Vietnam.Â
Dengan menulis suatu artikel pastinya memaksa kita untuk membaca referensi atau literatur yang terkait dengan tulisan kita minimal untuk menghindari duplikasi, hoax dan lain-lain sehingga tingkat literasi kita yang masih rendah dapat ditekan melalui Kompasiana.
Menulis artikel di Kompasiana bagi saya sangat menantang dan ada kepuasan tersendiri karena dalam hitungan detik tulisan atau artikel kita dapat  segera tayang/terbit dan dapat dinikmati oleh para pembaca (siapapun).Â
Kompetisi antar penulis juga membuat kita kompetitif dalam hal menulis karena hitungan menit bahkan detik, tulisan terbaru sudah banyak yang tayang dari seluruh wilayah di Indonesia bahkan luar negeri.Â
Faktor lain yang membuat saya menyukai Kompasiana adalah pembacanya yang sangat banyak dan berlatar belakang banyak profesi seperti: wartawan, peneliti, freelancer, ahli sejarah, guru, dokter dan lain-lain.Â
Kompasiana membuat kita termotivasi untuk menulis terutama dari hal-hal kecil yang ada disekitar kita maupun informasi apa saja yang menurut kita bermanfaat bagi khalayak ramai karena topiknya bebas dan tergantung niat dan kesukaan kita yang penting mempunyai nilai bagi para pembaca.Â
Bagi saya, Kompasiana juga merangsang kita untuk belajar dunia jurnalistik (mengasah bidang jurnalistik) yang harus mengandung berita terkini, sesuai data dan fakta dan menarik tentunya.Â