Mohon tunggu...
johan saputra
johan saputra Mohon Tunggu... -

Seorang yang selalu bodoh,hingga harus terus menerus belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menolong dengan timbangan

19 Januari 2014   13:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringnya media informasi memberitakan tindakan kejahatan yang terjadi di jalanan menciptakan persepsi bagi sebahagian masyarakat untuk berhati-hati ketika mendapati suatu kejadian atau peristiwa yang tidak biasanya.

Memang, banyak modus kejahatan yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan untuk dapat mengelabui lalu mengancam dan melukai para pengguna jalan. Misalkan saja seorang pengendara sepeda motor yang tengah melintas di jalan raya menjumpai seseorang yang terbaring dipinggir jalan sambil merintih-rintih meminta tolong. Apabila si pengendara sepeda motor berhenti dan segera menghampiri, ia pun ditodong dengan sebilah pisau dan entah dari mana beberapa orang datang dan juga turut mengintimidasi si pengendara sepeda motor. Akhirnya sepeda motor pun raib di bawa kawanan penjahat, masih bersyukur nyawapun tidak turut raib. Naasnya lagi bila pengendara sepeda motornya adalah seorang wanita mungkin dia harus merelakan satu-satunya mahkota miliknya direbut dengan paksa oleh sekawanan penjahat.

Modus lainnya adalah penodongan yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal yang terjadi diatas sepeda motor. Ceritanya berawal dari seorang pengendara yang melintas di jalanan yang cukup sepi, namun dia menjumpai seseorang yang melambaikan tanggannya dan meminta bantuan untuk dapat mengantarkannya ke depan. Karena tidak merasa curiga sedikitpun si pengendarapun dengan ikhlas membonceng dan berencana menghantarkan tumpangannya ke tempat tujuan. Malangnya ditengah jalan si pengendara sepeda motor ditodong, dipaksa berhenti dan turun dari kendaraannya. Akhirnya si penjahatpun kabur bersama sepeda motor curiannya dan meninggalkan si pengendara sendirian di pinggir jalan yang sepi.

Mendapati kerawanan yang tinggi seperti diatas lalu apa yang harus dilakukan oleh masyarakat ketika mendapati seseorang yang meminta bantuan sewaktu melintas di jalan raya.

Berkaca dari pengalaman pribadi yang saya alami memang agak sedikit sukar untuk dapat menapis atau memilah mana yang "kecelakaan" sungguhan atau bohongan. Saya pernah diberhentikan oleh seseorang yang sebenarnya dari tampangnya sedikit mencurigakan ditambah tempatnya sepi lagi. Orang tersebut kehabisan bensin motornya dan turut kehabisan uang untuk membeli bensin motor, sehingga ia tidak bisa pulang ke tempatnya. Oleh karena itu ia berharap saya dapat memberikan sedikit uang untuk membeli bensin. Sebenarnya hati ini sedikit was-was karena persepsi yang sudah terbentuk akan tindakan kejahatan yang sering terjadi di jalan raya. Namun saya mencoba berpikir positif dan menganggap bahwa mungkin orang tersebut memang sedang ditimba musibah. Akhirnya saya membuka tas dan memeriksa apakah masih ada uang yang tersisa, ternyata hanya tinggal tiga lembar uang lima puluh ribuan. Dengan tanpa merasa keberatan, satu lembar lima puluh ribu saya berikan kepada orang tersebut. Awalnya uang tersebut ditolaknya karena nilainya terlalu besar namun setelah saya paksa diapun menerimanya dan tak lupa mendoakan saya semoga dimurahkan rezekinya dan diberikan kesehatan, "amin" jawaban saya.

Lain lagi dengan pengalaman saya membantu seorang ibu-ibu yang tengah mendorong sepeda motor di bawah hujan yang lebat karena kehabisan bensin. Pada saat itu saya tengah melintas pada jalan pintas di sekitar bandara. Hujan turun dengan lebatnya namun si ibu masih setia mendorong sepeda motornya karena disekitar jalan tersebut tidak ada tempat berteduh, sayapun segera menghampiri dan menawarkan bantuan kepada si ibu, karena saya tahu sepanjang jalan ini sepi dan si ibu tidak akan menjumpai kios BBM. Setelah si ibu merestui akhirnya saya putuskan untuk mencari kios BBM dan membelikan beberapa liter premium untuknya.

Dari hasil pengalaman dan dari beberapa kejadian yang diberitakan, memang sudah sepantasnya kita selalu waspada dengan tindakan kejahatan yang selalui mengintai kita. Namun jangan pula kewaspadaan itu berbuah keengganan untuk menolong terhadap sesama.

Mungkin yang dapat kita lakukan untuk menghindari tindak kejahatan diantaranya adalah Jika ingin bepergian tentukan lintasan yang akan dilalui dan cari informasi untuk lintasan tersebut lebih-lebih jika belum pernah melintas pada lintasan tersebut. Jika terdapat pilihan, maka pilihlah lintasan yang sering dilaui oleh orang dan cukup ramai karena kejahatan sering terjadi pada lintasan yang sepi. Bila menjumpai seseorang yang terbaring di jalan raya dan mengindikasikan adanya kecelakaan atau lain sebagainya maka segera hubungi pihak berwajib, begitu juga bila menjumpai tindakan atau perbuatan orang yang mencurigakan. Dan sebaiknya jangan mengendara sendirian, usahakan agar ditemanai oleh teman ataupun saudara.
Selamat Berkendara...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun