Namun, masih saja ada nama tenar yang tidak mau meninggalkan klub tersebut, yaitu Lucarelli. Bila pemain Juventus tadi ada beberapa yang memilih bertahan, dia cuma seorang saja yang bertahan. Betapa tangguhnya pribadi seperti itu. Semua dia lakukan sebagai contoh kapten yang patut diteladani karena bertanggungjawab.
"Saya sudah mati dengan klub ini dan saya ingin menjadi bagian dari kelahirannya kembali." Kata-kata itu meluncur dari mulut Lucarelli Ketika timnya terdegradasi sampai ke Seri D, dia tidak mau menjadi kutu loncat yang sekadar mempertahankan kariernya.
Terhitung dalam kurun tiga tahun janji yang pernah diutarakannya itu ditunaikan dan Parma dapat kembali bermain ke Seri A. Gegap gempita kala itu para pendukung Parma saat merayakan keberhasilan Parma kembali ke Liga Italia. Lucarelli disambut bak jenderal sehabis memenangi pertempuran di medan laga. Dan untuk menghormati dedikasinya yang luar biasa, Parma mempensiunkan nomor #6 sebagai bentuk penghormatan atas diri Lucarelli. Â
Itulah sekelumit kisah yang mengharukan yang menjadi bumbu manis di Serie A Italia, bagi saya sepakbola tidak melulu soal permainan tempo cepat atau gol indah, tapi sepakbola adalah ajang untuk menunjukkan nilai-nilai kehidupan yang positif dan memberi kesan yang menyentuh bagi pemirsanya.