Mohon tunggu...
Johan G.M Pardede
Johan G.M Pardede Mohon Tunggu... Lainnya - Asliii

Selalu memandang masalah secara objektif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Provider Murah sebagai Solusi Unconnected People

10 Juni 2020   18:45 Diperbarui: 10 Juni 2020   18:40 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana kelas di Zoom (dokpri)

"Nak, kau pulang saja ke rumah. Mungkin di daerah kos kalian sebentar lagi diberlakukan larangan hilir mudik!" Begitu kira-kira pesan yang masuk ke dalam smartphoneku tiga bulan lalu. Pesan ini menggambarkan peliknya situasi saat ini. Suasana terasa berbeda di banding hari-hari sebelumnya. Orang berkerumun atupun nongkrong nyaris tidak ada. Jumlah pedagang yang berjualanpun menurun drastis.

Dengan adanya pandemi corona membuat semua kampus mengadakan kuliah dengan mode daring. Mencegah kontak langsung menjadi tujuannya. KalahkanJarak seakan menjadi sebuah keharusan. Huftt. Aku yang tidak ingin merepotkan orangtuaku mengenai biaya tambahan segera bimbang.

Di satu sisi aku sangat senang dengan perintah mamaku, tapi di sisi lain merasa gundah terkait keberadaan internet. Bukan karena desaku terisolir dan tidak dapat mengakses internet. Tapi aku sudah merasa aman dengan koneksi WiFi yang ada di kos.

Kuajak teman satu kosku berbincang. Lalu kuungkapkan mengenai perintah mamaku itu. Mendengar itu, dia malah tertawa. "Seharusnya kau lae (sebutan sesama pria untuk orang Batak) senang disuruh mamamu pulang. Lagipula kesehatanmu yang lebih penting bagi mereka daripada masalah biaya internet. Mereka pasti maklum dengan budget pengeluaranmu untuk internet bertambah" Tapi aku merasa tidak puas akan jawabannya.

Beberapa saat kemudian aku makan siang. Kembali di warung kukeluarkan unek-unekku yang tadi, ke teman yang lain. Bukannya memberi solusi, dia malah menceritakan ihwal itu juga yang membuatnya enggan pulang. Alasan dikarangnya dengan berbagai bumbu kepada orangtuanya agar dia tidak pulang dan akhirnya disetujui.

Tapi di tengah kegundahanku itu, ada seorang teman yang lain yang bernasib sama denganku. Rumahnya terletak di ibukota provinsi. Aku sudah pesimis terlebih dulu di dalam hati, jika dia pasti sama dengan teman yang lain dan tidak akan memberi solusi yang kuiinginkan. "Di kota, toh banyak yang menggunakan wifi. Barangkali dia dapat membeli paket wifi yang harganya bisa dibagi dengan teman satu kompleksnya"  pikirku saat itu.

Ternyata dugaanku, saat itu akhirnya ditepis olehnya. "Aku Jo, sudah mendengar keluhanmu" katanya dengan wajah senyum "aku juga tidak menggunakan wifi, sebagaimana yang kau pikirkan." Sebenarnya aku sudah kadung putus asa. Tapi melihat matanya seolah memberi sinar harapan.

"Untuk saat ini aku menggunakan provider kartu paket internet" katanya dengan lembut "ternyata hasilnya luar biasa, kecepatannya menyerupai WiFi"

"Ah, kalau masalah cepat, aku rasa provider internet yang lain hampir begitu juga. Aku butuh provider internet yang memadai dan harganya terjangkau!" ucapku dengan ketus.

"Ini beda dengan provider yang lain. Selain cepat, harganya juga terjangkau." Aku seketika tersenyum ketika mendapat penjelasan darinya.

Produk AlwaysON

Nama providernya Tri. Sikap awalku yang sudah terlanjur skeptis dengan kualitas berbagai provider jasa internet dengan harga terjangkau segera terbantahkan. Beragam penawaran diberikan oleh Jaringan 3 Indonesia. 

Untuk melihat beragam fitur yang disediakan gampang, tinggal kunjungi link www.tri.co.id atau link https://bit.ly/2XqKZMI. Atau ada yang mau ditanya bisa juga men-chat melalui link tersebut. Untuk saat ini tidak usah dulu pergi ke 3store yang tersedia di daerahmu, untuk mencegah kontak langsung dengan orang lain.

Produk AlwaysOn berhasil mencuri perhatianku dan segera kubeli. Di produk ini, ditawarkan kepada calon konsumen berupa data yang unlimited tanpa perlu lagi khawatir sisa kuota hangus karena lupa isi ulang data. 

Kini Pelanggan dapat menikmati kebebasan berinternet dengan kuota data yang aktif selama nomor Tri pelanggan masih berada dalam masa aktif.

Harga Terjangkau

Tabel harga paket AlwaysOn (sumber: tri.co.id)
Tabel harga paket AlwaysOn (sumber: tri.co.id)
Saat ini aku tengah berlangganan unlimited + AON 16GB seharga Rp 110.000. Harganya yang terjangkau ditunjang dengan kecepatannya yang memadai. Kelas yang kuikuti dengan menggunakan aplikasi zoom ataupun google meet, dapat berjalan normal dan tidak buffering.

suasana kelas di Zoom (dokpri)
suasana kelas di Zoom (dokpri)
Dalam mengerjakan tugaspun lancar. Tidak terhalang oleh sinyal yang lelet seperti perkiraanku sebelumnya. Berselancarpun di dunia maya sekadar mengetahui kondisi saat ini juga tidak terganggu.

Sesekali aku dan teman satu kosku pun melakukan videocall untuk saling mengetahui kabar, "Jo, bagaimana permasalahan yang kau keluhkan dulu?" tanya salah satu di antara mereka.

"Ternyata dugaanku selama ini pupus, semua berkat adanya jaringan Tri."

Sekarang untuk memanfaatkan waktu kosong yang biasanya kugunakan nongkrong bersama teman, dapat kumanfaatkan dengan membaca pengetahuan seputar dunia kerja agar dapat digunakan nantinya. Juga dapat menopang aktivitas sampinganku sebagai blogger. 

Bila diibaratkan tulisan adalah peluru dan internet senjatanya. Maka aku tetap dapat lancar dalam menjalankan aktivitasku. Semuanya terbantu berkat Tri. 

 Kini aku tidak merasa "sayang" lagi jika mempunyai sisa kuota, padahal nomor yang aku gunakan masih aktif. Sisa kuotanya dapat diakumulasikan dengan paket baru yang dibeli. Sehingga lamban laun kuota yang kumiliki berjumlah cukup besar.

Di tengah kemumetan mengikuti perkuliahan, "tabungan kuota" itu bisa kugunakan untuk bermain game online atau sekadar membuka layanan youtube. Refreshing pun dapat dilakukan tanpa mesti pergi keluar.

Melihat manfaatnya yang begitu banyak. Komunikasi tidak menjadi sesuatu yang sulit lagi. #KalahkanJarak dengan gampang sekaligus murah. Unconnected people niscaya akan segera tiada. 

Merujuk pengertiannya, unconnected people adalah orang-orang yang tidak dapat terhubung akan dunia luar akibat keterbatasan sarana. Keterbatasan segera lenyap diakibatkan oleh harga yang terjangkau dan sinyal yang memadai yang disediakan oleh jaringan Tri.

Sebagai bukti Jaringan 3 Indonesia telah beroperasi di 313 Kabupaten dan mencakup sekitar 200 juta populasi di lebih dari 3.000 Kecamatan dan 33.000+ Desa. Didukung oleh teknologi 4.5G LTE, jaringan baru 3 lebih kuat dan lebih luas di seluruh Indonesia, termasuk Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Lombok, dan Sulawesi. 

Juga Tri Indonesia terus memperluas cakupan 4.5G LTE di lebih banyak kabupaten, terutama untuk Indonesia Timur. Itu semua menunjukkan animo masyarakat dalam menerima manfaatnya yang begitu banyak. Kini kamu jangan ragu lagi berlangganan dengan Tri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun