Mohon tunggu...
Johan G.M Pardede
Johan G.M Pardede Mohon Tunggu... Lainnya - Asliii

Selalu memandang masalah secara objektif

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kiat dan Hikmah yang Bisa Diambil dari Pandemi Corona dalam Menciptakan SSk

8 Juni 2020   20:46 Diperbarui: 9 Juni 2020   18:35 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa, pandemi  corona sudah menerjang Indonesia selama 3 bulan terhitung semenjak diumumkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret. Penderita corona kian meningkat. Dalam pencegahan penambahan pasien, pemerintah memberlakukan PSBB. 

Akibatnya aktivitas masyarakat menjadi terbatas. Masyarakat hanya diperbolehkan keluar rumah untuk melakukan kegiatan yang penting seperti membeli kebutuhan pokok. Imbasnya banyak sektor perekonomian yang lumpuh.

Kelumpuhan ekonomi terutama dialami oleh para pengusaha UMKM. Mereka yang sedianya mendapat penghasilan dengan berjualan kecil-kecilan terpaksa menutup gerainya. 

Padahal, UMKM turut menyumbang 60 persen PDB Indonesia. Terbukti dari negara kita ini yang selamat saat krisis 1998 berkat peran UMKM. Bila kondisi seperti ini dibiarkan terus menerus akan dapat memicu resesi.

Selain itu, pariwisata yang sempat didengung-dengungkan pemerintah sebagai sektor penambah pendapatan masyarakat, juga ikut lumpuh. Banyak karyawan hotel yang harus dirumahkan sebab tidak adanya  pengunjung. 

Tour Guide, yang selama ini bertugas untuk memandu para wisatawan juga terpaksa gigit jari. Besaran kerugian yang diakibat pandemi corona menurut BKF berada di kisaran 320 triliun.

Gambaran perisitiwa itu menampilkan begitu pelik kondisi saat ini. Ketidakpastian seolah menjadi penanda situasi saat ini. Selain kondisi kesehatan, psikis dan perekonomian masyarakat juga terguncang. Untuk itu masyarakat dianjurkan mengikuti anjuran pemerintah.

Tapi di kala ketidakpastian ini, Bank Indonesia sebagai Bank Sentral masih memberi secercah sinar harapan dalam perbaikan ekonomi. Bank Indonesia di tengah dampak corona malah berhasil memacu perekonomian menjadi lebih baik, terbukti dari keberhasilannya membawa nilai tukar Rupiah terhadap Dollar ke kisaran 13.900.

Jika diibaratkan, Bank Indonesia adalah pengatur lalu lintas perekonomian. Bank yang di bawah naungannya adalah mobil-mobil yang melaju. Untuk mendukung kelancaran perbankan di Indonesia dan Stabilitas Sistem Keuangan, Bank Indonesia sebagai pengatur lalu lintas membuat peraturan yang harus ditaati.

Bank Indonesia berfokus pada kebijakan makropudensial sebagai upaya untuk mencapai Stabilitas Sistem Keuangan. Kebijakan ini diimplementasikan dengan berbagai stimulus baik di bidang fiskal (perpajakan), non-fiskal (ekspor-impor), dan moneter agar  perekonomian terjaga.

Pemilihan kebijakan itu didasarkan dari pengalaman krisis yang terjadi. Kebijakan pada level mikrosistem tidak cukup untuk mengatasi perilaku risk taking behavior institusi keuangan. Sementara kebijakan moneter yang difokuskan pada stabilitas harga tidak secara langsung menjangkau permasalahan di level mikrosistem keuangan. Juga kebijakan ini menghindarkan risiko sistematik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun