Mengenai penampilan, lagi-lagi Steve Jobs hanya menggunakan pakaian yang sederhana. Dia tidak memakai barang bling-bling, setiap bepergian semasa hidupnya. Apalagi, ia sering menggunakan pakaian sweater bahkan ketika di kantornya
Michael Hartono
Dan kalau mau melihat contoh yang lebih dekat, lihat saja Michael Hartono. Orang terkaya di Indonesia selama bertahun-tahun ini, terlihat selalu memakai pakaian yang sederhana dan tidak ada embel-embel kemewahan. Padahal uangnya bertriyul-trilyun. Tidak ada kesan pamer dari dirinya.
Konon, dia menjadi sulit melakukan kebiasaan sederhananya makan Tahu Pong di daerah Kudus, sebab masyarakat sudah mengenal persis dirinya akibat pemberitaan media. Kala itu, ia mampu menyabet medali emas dari kegiatan ASEAN Games yang diikutinya. Wajahnya kemudian menjadi wara-wiri di berbagai media. Dan suatu saat, ketika ia tengah melakukan kebiasaanya makannya itu. Dia dijepret oleh masyarakat sekitar.
Dari keempat tokoh itu kini kita mendapat suatu pembelajaran berpakaian sederhana. Namun bukan melulu kesederhanaan itu adalah manifestasi dari ketidakmampuan. Adakalanya penampilan sederhana ituialah sebagai wujud perendahan hati dan keinginan mau berbaur dengan masyarakat.
Bayangkan saja jika tokoh tersebut tampil menggunakan pakaian mewah! Pasti membuat masyarakat sekitarnya semakin minder atau malah memunculkan niatan jahat. Tapi satu hal yang bisa kita petik, kapasitas dirilah yang menjadi tumpuan dalam menciptakan pundi-pundi kemapanan. Dengan kapasitas yang memadai akan mendatangkan uang itu dengan sendirinya.
Don't judge the book by its cover. Begitulah kata pepatah. Segala yang tampak oleh mata belum tentu menampilkan keseluruhannya. Dengan penampilan sederhana ditambah kapasitas yang memadai malah membuat orang semakin berwibawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H