Mohon tunggu...
Y. P.
Y. P. Mohon Tunggu... Sales - #JanganLupaBahagia

Apabila ada hal yang kurang berkenan saya mohon maaf, saya hanya orang biasa yg bisa salah. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kesejahteraan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Donald Trump Sangat Dibenci Sekaligus Sangat Dicintai, Kok Bisa?

9 Januari 2021   18:54 Diperbarui: 9 Januari 2021   19:12 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Make America Great Again - gannett-cdn.com

Kaum hawa di AS juga beberapa kaliturun ke jalan mendemo Trump karena kebijakan yang diambilnya dianggap kurang pro terhadap hak hak perempuan. Selain itu mereka juga memprotes kebijakan Trump yang dianggap Anti Imigran. Bahkan lebih jauh, kebijakan anti imigran ini pada akhirnya membuat Trump kurang disukai di kalangan pengusaha  di beberapa perusahaan utamanya perusahaan teknologi dan usaha padat karya di AS yang banyak mempekerjakan warga asing.

Warga Keturunan Yahudi di AS Dukung Biden

Ini fakta yang menarik bahwa sebagian besar warga keturunan Yahudi di Amerika justru mendukung Biden. Hal ini sampai jadi perbincangan hangat di Israel karena dimuat di media lokal Haaretz, bahwa berdasarkan survey lebih dari tiga perempat warga Yahudi di Amerika mendukung Biden. Beberapa yang terlihat jelas seperti raja media Haim Saban. Selain itu dari kalangan selebritis AS ada Mayim Bialik, Natalie Portman, Zoe Kravitz yang terang terangan mendukung Biden.

Lantas bagaimana dengan Gal Gadot? Seorang warga negera Israel yang memerankan film Woder Woman 1984, nampaknya tidak terlalu kelihatan arah dukungan politiknya dalam Pilpres AS. Namun kalau dilihat dari film terakhir yang dibintanginya tersebut nampaknya begitu terasa sindiran tersirat tidak mendukung Trump. Mungkin itu adalah murni ide dari sutradaranya yaitu Patty Jenkins. Meski tidak secara eksplisit mengarah pada Trump, sebagai aktivis pro wanita saya punya keyakinan besar beliau lebih condong ke Biden.

Kesimpulan

Itulah mengapa Donald Trump begitu dicintai sekaligus begitu dibenci. Sayang sekali dalam peristiwa politik AS kali ini telah menelan banyak korban jiwa. Hal itu sejatinya bisa menjadi pelajaran untuk kita semua dalam berpolitik. Sebagai politikus maupun sebagai pemilih wakil rakyat dan pemimpin negara, pemimpin daerah dan kota serta kabupaten. Untuk apa terlalu fanatik pada seseorang atau partai tertentu kalau membuat negara jadi kacau, karena yang rugi adalah bangsa kita sendiri. Lagipula dalam politik tidak ada lawan dan kawan yang abadi, semua tergantung kepentingan bersama.

Bagaimana pendapatmu? Tulis di kolom komentar ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun