"...during the talks the U.S. will start, on September 1st, putting a small additional Tariff of 10% on the remaining 300 Billion Dollars of goods and products coming from China into our Country. This does not include the 250 Billion Dollars already Tariffed at 25%...".
Kalimat diatas adalah kutipan pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang secara tegas akan memberi tambahan bea masuk 10% pada barang-barang yang diproduksi di China. Dalam cuitan tersebut sangat jelas bahwa kebijakan itu akan efektif per tanggal 1 September 2019.
Dampak dari cuitan tersebut membuat pelaku ekonomi global semakin pesimis untuk melihat badai perang dagang yang tak kunjung reda. Dari pantauan saya pagi ini Dow Jones Industrial Average melorot 281,190 point.Â
Nasdaq composite juga merosot 0,8% pada penutupan perdagangan Kamis yang lalu. Padahal sebelumnya bank sentral AS telah mengambil kebijakan menurunkan suku bunga acuan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi AS khususnya dan ekonomi global pada umumnya. Langkah bank sentral tersebut nampaknya tak sejalan dengan ambisi politik global Donald Trump.
Apple Semakin Tertekan
Perusahaan seperti Apple yang sejatinya tidak menginginkan adanya perang dagang antara AS dan China juga tak lepas dari dampak cuitan Trump. Pada penutupan perdagangan Kamis kemarin saham Apple melorot 2,2%. Padahal Apple dalam hal penjualan saat ini sedang bersaing ketat dengan perusahaan pembuat smartphone asal China yang semakin menguasai market share penjualan smartphone. Selain itu Apple juga harus memindahkan basis produksi mereka dari China agar tidak terdampak pada kebijakan Trump untuk pangsa pasar AS.
Bursa di Asia Kompak Memerah
Indeks Straits Times Singapura anjlok 0,62% menjadi 3.271,4 poin pada sesi pembukaan. Pada saat saya menulis artikel ini sempat agak naik sedikit namun masih dalam posisi negatif dibandingkan hari sebelumnya atau minus 0,40%.
Emas Semakin Berkilau
Posisi harga emas per tgl 1 Agustus sempat melonjak dari 1.404 menjadi 1.446 per ounce. Memang disaat pasar modal terguncang olah kondisi politik global yang tidak kondusif, emas adalah pilihan yang tepat untuk investasi.Â
Bila Donald Trump benar-benar melakukan apa dia katakan di media sosial, bisa jadi harga emas akan terus melonjak. Dampak dari pelarian para investor yang meninggalkan lantai bursa untuk mengejar investasi save haven.
-JPamZ-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H