Mohon tunggu...
Y. P.
Y. P. Mohon Tunggu... Sales - #JanganLupaBahagia

Apabila ada hal yang kurang berkenan saya mohon maaf, saya hanya orang biasa yg bisa salah. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kesejahteraan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Hari Ayah Tak Sepopuler Hari Ibu?

12 November 2018   10:03 Diperbarui: 12 November 2018   10:29 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianers ingatkah anda bahwa hari ini adalah hari ayah? Ya hari ini 12 November 2018 adalah hari Ayah Nasional. Lho hari ayah internasional gimana? Hari ayah internasional yang saya tahu diperingati justru di hari Minggu ketiga pada bulan Juni. Tanggal persisnya tentu berubah-berubah, tahun ini jatuh di tanggal 17 Juni 2018 tahun depan jatuh di tanggal 16 Juni 2019.

Kebetulan saya baru sebulan lebih beberapa hari menjadi seorang ayah. Jadi terkait hari ini saya agak sedikit awas alias aware. Kalau hari ayah internasional asal usulnya adalah berasal dari negeri paman Sam. Anak seorang veteran perang yang juga single parent dengan 6 anak bernama Sonora Smart Dodd mengusulkan hari ayah.

Alasannya karena sudah ada hari ibu di tahun 1909. Awalnya dia mengusulkan tanggal 5 Juni sebagai hari ayah karena tanggal tersebut adalah tanggal lahir ayahnya yang bernama William Jackson Smart. Usulan itu diterima oleh pastor, namun karena kesibukan baru bisa dilaksanakan di hari Minggu yang ketiga di bulan Juni.

Jadi di luar negeri sana pada awalnya hari ibu sudah eksis terlebih dahulu. Wajar saja jika lebih populer hari ibu ketimbang hari ayah.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia sendiri sebenarnya tidak beda jauh. Hari Ibu diawali dari pertemuan para pejuang wanita dalam acara Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Jogja. Peristiwa bersejarah inilah kemudian dipakai sebagai dasar peringatan Hari Ibu yaitu tanggal 22 Desember.

Hari Ayah pertama kali dideklarasikan di Solo pada tahun 2006, di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu tidak ada peristiwa spesial untuk mendasari penetapan hari Ayah Nasional. Jadi wajar saya hari ayah di Indonesia kalah populer dengan hari Ibu.

Film dan Animasi Yang Cocok Untuk Peringatan Hari Ayah
Menurut saya film yang cocok ditonton hari ini adalah film Korea Train to Bussan. Film 'Train to Busan' bercerita tentang sepasang ayah dan anak yang berusaha melarikan diri dari serangan zombie, sementara sang ibu berada di kota yang berbeda.

Ketika zombie menyerang kereta api yang ditumpangi Seok-woo (Gong Yoo) dan putrinya Su-an (Kim Su-an), Seok-woo yang seorang pecandu kerja harus berjuang melindungi sang anak. Di perjalanan, Seok-woo tak sendiri. Ia sempat bertemu para ayah dan suami yang juga sama-sama berusaha keras menyelamatkan istri dan anak mereka.


Untuk animasi yang menurut saya bagus ditonton hari ini adalah Hotel Transylvania 2. Film animasi ini menceritakan tentang keluarga Dracula yang memiliki seorang putri bernama Mavis dan menantu manusia bernama Jonathan, serta seorang cucu bernama Dennis. Setelah pada 'Hotel Transylvania' pertama dikisahkan bagaimana Dracula khawatir pada pilihan Mavis untuk menikahi Jonathan, pada seri ini sang ayah mengkhawatirkan hal lain, yaitu mengenai cucunya. Apakah si Dennis mewarisi darah vampir yang cukup.

Tampil dengan banyak adegan komedi yang menghibur, film ini juga menunjukkan besarnya kasih sayang seorang ayah yang notabene adalah Drakula. Bahkan mahluk yang terkenal seram sekalipun bisa begitu sayang kepada anaknya hingga terkesan posesif.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun