Lagi dan lagi maskapai berlogo binatang buas ini diterpa masalah. Setelah sebelumnya pesawat dengan kode penerbangan JT 610 mengalami kecelakaan, kini pesawat dengan kode penerbangan JT 633 sayapnya menabrak tiang listrik.
Saya sampai tidak habis pikir, kenapa ya maskapai ini terus terusan menjadi bahan pembicaraan dunia maya maupun dunia nyata. Bukan pembicaraan soal prestasi, justru tentang masalah yang terus menerpa maskapai ini.
Dari kanal berita tempo, saya mendapat informasi bahwa sang Pilot dan pesawat tersebut sempat digrounded untuk keperluan investigasi.
"Saat ini pesawat dan pilot telah digrounded untuk keperluan investigasi," ujar Pramintohadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 7 November 2018. (sumber)
Namun demikian para penumpang tetap diberangkatkan dengan pesawat lain dengan registrasi PK-LHM dengan kru  kabin yang berbeda. Para penumpang akhirnya lepas landas bersama pesawat baru tepatnya pukul 22.48 WIB dari Bengkulu dan sudah mendarat di Soekarno-Hatta dengan selamat pukul 23.50 WIB.
Tidak terbayangkan kalau seandainya saya yang jadi penumpang pesawat tersebut. Jantung pasti akan berlari kencang karena was was. Peristiwa jatuhnya pesawat Lion masih sangat terngiang-ngiang dikepala. Ketika pesawat yang ditumpani ada kendala, pasti pikiran yang tenang bisa mendadak jadi tegang.
Kesalahan Petugas AMC
Menurut pengakuan Corporate Communications Strategic of Lion Air yaitu bapak Danang Mandala Prihantoro, insiden yang dialami pesawat Lion Air JT 633 di Bandara Fatmawati adalah kesalahan petugas Aircraft Movement Control (AMC).
Lebih lanjut Danang menjelaskan bahwa pesawat itu menabrak tiang saat bergerak menuju landas pacu  atau biasa disebut runway. Sialnya pada saat melaju ternyata ujung sayap menyenggol tiang lampu koordinat landas parkir (apron) bandar udara, sehingga bagian sayap pesawat ada yang robek.
"Ketika pesawat bergerak menuju landas pacu ternyata ujung sayap menyenggol tiang lampu koordinat landas parkir (apron) bandar udara, sehingga mengalami kerusakan. Pesawat digerakkan oleh pilot dengan panduan dan petunjuk serta tanda yang diberikan oleh petugas AMC (Aircraft Movement Control)," ujar Danang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (8/11/2018). (sumber)
Saya pikir-pikir pesawat kan tidak ada spion nya, agak susah untuk mengendalikan agar badan pesawat tidak menyenggol benda-benda disekitarnya. Memang butuh bantuan petugas AMC dan koordinasi yang baik dengan pilot agar pesawat dapat berjalan mulus keluar masuk bandara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H