Luhut Binsar Pandjaitan telah berulang kali menjelaskan mengenai anggaran tersebut. Sebagai ketua panitia nasional pertemuan tahunan beliau menyebut telah menggunakan anggaran sebesar Rp 566,9 miliar.
Angka tersebut ternyata tidak sebesar yang disampaikan tim Prabowo. Kubu oposisi menyebut anggaran yang dikeluarkan untuk Pertemuan Tahunan Rp 800-an miliar.
Dalam rapat antara pemerintah dan DPR RI memang telah diketok palu bahwa limit anggaran untuk IMF-World Bank sebesar Rp 855,5 miliar, namun pada kenyataannya yang terpakai hanya Rp 566,9 miliar.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono lebih detail menjelaskan terkait anggaran pelaksanaan IMF-World Bank sudah dibahas secara intens oleh pemerintah bersama DPR RI Â denga mekanisme multiyears. Besaran anggaran saat disepakati bersama yaitu Rp 45,4 miliar pada 2017 lalu Rp 810,1 miliar pada 2018 sehingga total yang dialokasikan Rp 855,5 miliar.
Jika secara perhitungan sudah sangat matang dan disepakati oleh Eksekutif dan Legislatif maka seharusnya tidak perlu ada keraguan lagi untuk melaksanakan acara itu.
Secara politik seharusnya Prabowo lebih berhati-hati berkomentar pada acara ini. Karena acara ini dislenggarakan di Bali. Daerah dimana partai PDIP selalu unggul dari tahun ke tahun. Acara ini tentu akan sangat menguntungkan sektor pariwisata Bali. Komentar negatif kubu Prabowo pada acara ini akan sangat mempengaruhi persepsi Prabowo di sana. Bisa-bisa pundi-pundi suara untuk Prabowo Sandi di Bali akan semakin tergerus gara-gara komentar mereka tentang rapat IMF-World Bank.
Untuk itu sekali lagi saya sangat menyarakan kubu Prabowo lebih berhati-hati dalam memberikan statemen. Jangan hanya fokus pada menyerang pemerintahan Jokowi, tetapi perhatikan juga efek domino dari pernyataan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H