Mohon tunggu...
Y. P.
Y. P. Mohon Tunggu... Sales - #JanganLupaBahagia

Apabila ada hal yang kurang berkenan saya mohon maaf, saya hanya orang biasa yg bisa salah. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kesejahteraan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Mencari Wagub Pendamping Anies Baswedan

24 Agustus 2018   10:31 Diperbarui: 26 Agustus 2018   14:21 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah resmi Sandiaga Uno mengundurkan diri sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta. Untuk itu dimulailah pencarian pengganti sosok pendamping Anies Baswedan untuk memimpin Provinsi DKI Jakarta. Berbagai media memberitakan beberapa alternatif nama yang bisa dinaikkan untuk menjadi wagub. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya Mardani Ali Sera, Mohamad Taufik, Nurmansjah Lubis.

Lantas siapakah yang seharusnya mendampingi Anies Baswedan memimpin Jakarta? Menurut saya jawaban dari pertanyaan tersebut seharusnya dijawab dengan memilih calon yang mampu mendukung Anies merealisasikan program kerjanya. Karena menangani Ibu Kota Negara itu bukanlah perkara yang mudah. Perlu kemampuan memimpin dan berkomunikasi yang sangat baik.

Namun hal tersebut belum tentu akan menjadi pertimbangan utama. Yang pasti siapa wakil yang dipilih akan sangat bergantung pada keputusan bersama yang diambil oleh partai pendukung Anies Sandi. Apakah para partai pendukung itu akan mengajukan kadernya atau justru memilih profesional sebagai pendamping Anies hingga kini masih menjadi misteri.

Sempat muncul pengakuan bahwa Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik telah menyetujui dua nama kader PKS sebagai penganti Sandiaga Uno. Namun Taufik menyatakan, persetujuan itu tidak sah secara administratif.

Belakangan ini M. Taufik justru mengutarakan pendapat lain tentang persetujuan pengganti Sandiaga Uno. Setelah sebelumnya dia mengaku telah menandatangani surat persetujuan wakil Gub DKI pengganti Sandiaga Uno. Seolah dia terpaksa memberikan tanda tangan, lantaran dia tidak  ingin terjadi keramaian di ruang VIP pada waktu itu.

ilustrasi pencarian menggunakan teropong | kennedyexecutive.com
ilustrasi pencarian menggunakan teropong | kennedyexecutive.com
"Supaya enggak ramai saja di VIP room, menurut saya tidak sah kesepakatan itu, apalagi sekretaris saya enggak tanda tangan," ujar M. Taufik.

Dia pun mengatakan, pembuatan kesepakatan pada internal Gerindra dilakukan dengan mekanisme rapat. Kesepakatan tersebut harus tertulis dengan tanda tangan ketua dan sekretaris. Tidak bisa dilakukan secara mendadak seperti yang terjadi di ruang VIP itu. (sumber)

Jalan Samping Menentukan Wakil

Jika sebelumnya PKS telah legowo melepaskan posisi cawapres pendamping Prabowo bukan dari kader PKS. Kemudian sekarang menuntut Wagub DKI diserahkan pada PKS, secara politik tentu hal itu lumrah. Mana mungkin partai mau terus-terusan mengalah. Kalau orang barat bilang "no free lunch", artinya tidak ada yang gratis dalam dunia politik.

Jika dilihat sikap partai Gerindra dilihat dari perilaku M. Taufik seolah tidak semudah itu menyerahkan posisi Wagub kepada Kader PKS. Besar kemungkinan partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto ini masih berkeinginan agar posisi Wagub DKI diisi oleh kader Gerindra. Hingga kini mereka belum mengerucut pada nama tertentu.

Jalan Tengah Menentukan Wakil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun