Mohon tunggu...
Y. P.
Y. P. Mohon Tunggu... Sales - #JanganLupaBahagia

Apabila ada hal yang kurang berkenan saya mohon maaf, saya hanya orang biasa yg bisa salah. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kesejahteraan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ini Dampak Sanksi Baru AS pada Iran

8 Agustus 2018   14:46 Diperbarui: 8 Agustus 2018   17:08 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Iran dan AS | Debka.com

Trump sejak awal menjalankan pemerintahannya telah mendesak Iran agar membuka akses untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas pembangunan senjata nuklir atau rudal balistik.

Trump bahkan mengatakan dana yang diberikan atas nama JCPOA telah digunakan Iran untuk membangun kekuatan rudal nuklirnya, mendanai terorisme, dan memanasi konflik di Timur Tengah dan lainnya. Menurut saya, langkah ini adalah bukti nyata keberpihakan Trump kepada rekanan AS di Timur Tengah seperti Israel dan Arab Saudi. Dua negara ini dikhawatirkan akan terkena dampak aktivitas dan pengaruh Iran yang kian agresif.

Gejolak Didalam Negeri Iran

Iran belum lama ini mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan perdagangan menggunakan emas atau benda berharga lainnya. Sementara mata uang Iran, Rial mengalami pelemahan mencapai 44.000 per dolar AS. Padahal per Januari yang lalu Rial masih berada pada kisaran 36.099 terhadap dolar AS.

Sanksi AS terhadap Iran akan menarget Bank Sentral Iran, sejumlah pelabuhan , pengapalan , dan bangunan sektor perkapalan, dan layanan asuransi dan keuangan. Dengan adanya sanksi tersebut Iran akan kesulitan melakukan transaksi internasional karena ada halangan akses perbankan. Contohnya seperti pembuatan Letter of Credit (LC) yang umum digunakan untuk bertransaksi lintas negara.

Sanksi AS tentu saja akan memperparah tidak hanya ekonomi melainkan juga politik Iran yang saat ini juga mengalami gejolak.  Di dalam negeri yang Iran belum lama ini ada unjuk rasa besar-besaran  yang dilakukan oleh warga Iran pada akhir pekan lalu.

Presiden Iran Hassan Rouhani pun akhirnya melunak. Rouhani dalam pernyataan resminya pada stasiun TV milik pemerintah menyatakan dirinya siap untuk menyambut dilakukannya pembicaraan dengan tanpa syarat apapun. Iran justru menyalahkan AS dengan mundur dan keluar dari dialog JCPOA. JCPOA sendiri adalah kependekan dari Joint Comprehensive Plan of Action atau biasa disebut kesepakatan nuklir Iran antara Iran dengan Dewan Keamanan PBB (China, Perancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan Jerman) serta perwakilan Uni Eropa di Vienna -- Austria tanggal 14 Juli 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun