Mohon tunggu...
Y. P.
Y. P. Mohon Tunggu... Sales - #JanganLupaBahagia

Apabila ada hal yang kurang berkenan saya mohon maaf, saya hanya orang biasa yg bisa salah. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kesejahteraan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Arab Saudi Usir Dubes Kanada Dampak Cuitan "Sosmed"

6 Agustus 2018   21:54 Diperbarui: 6 Agustus 2018   23:01 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketegangan antara Arab Saudi dan Kanada berawal setelah diplomat Kanada menulis di Twitter menyerukan Arab Saudi segera membebaskan aktivis hak-hak perempuan yang ditahan oleh kerajaan. Dalam cuitan tersebut Menlu Kanada tampak jelas meminta Arab Saudi untuk melepaskan aktivis HAM dari penjara. Selengkapnya bisa dibaca pada gambar di bawah ini :

Cuitan Menlu Kanada | Dokumentasi Pribadi
Cuitan Menlu Kanada | Dokumentasi Pribadi
Kemudian Arab Saudi merespon dengan sikap resmi untuk menunda hubungan diplomatik serta urusan perdagangan serta ivestasi baru dengan Kanada. Hal ini terjadi lantaran Kementerian Luar Negeri Kanada berusaha mendesak Riyadh membebaskan aktivis hak asasi perempuan dari tahanan.

Arab Saudi memberikan waktu satu kali 24 jam kepada Duta Besar Kanada meninggalkan wilayah kerajaan. "Kami juga memanggil Duta Besar Kanada untuk menyampaikan tindakan lebih lanjut," demikian pesan dalam siaran pers Kementrian Luar Negeri Arab Saudi.

Pada Rabu pekan lalu, Human Rights Watch mengatakan, Arab Saudi telah menahan akvitis perempuan Samar Badawi dan Nassima al-Sadah. Keduanya aktivis yang terakhir ditahan aparat keamanan karena telah melakukan kritik terhadap pemerintah Arab Saudi. Dia adalah warga negara Kanada yang memiliki saudara laki-laki bernama Raif Badawi. 

Raif sendiri adalah seorang blogger yang kritis terhadap pemerintah Arab Saudi. Raif Badawi sebelumnya sudah dipenjara di kerajaan Arab Saudi. Kini kakak beradik itu sama-sama mendekam dipenjara Arab Saudi.

"Kanada dan semua negara lain perlu tahu bahwa mereka tidak dapat mengklaim lebih peduli daripada kerajaan atas warganya sendiri," tulis Kementerian Luar Negeri. Dilain pihak, Arab Saudi juga akan menarik duta besarnya dari Kanada.

Marie-Pier Baril yang merupakan juru bicara Menteri Luar Negeri Kanada, Chrystia Freeland mengutarakan pernyataan sebagai berikut :

"Kanada akan selalu membela perlindungan hak asasi manusia, terutama hak-hak perempuan dan kebebasan berekspresi di seluruh dunia. Pemerintah kami tidak akan pernah ragu untuk mendukung nilai-nilai ini dan percaya bahwa dialog ini sangat penting untuk diplomasi internasional," kata Marie-Pier Baril.

Sepanjang tahun ini, Kanada telah mengekspor C$ 1,4 milyar (sekitar Rp 15,5 Triliun) dalam barang-barang dagangan ke Arab Saudi dan mengimpor C$ 2 milyar (sekitar Rp 22,2 Triliun)  dalam impor. Hal ini membuat Kanada defisit perdagangan secara kumulatif dengan Arab Saudi sekitar C$ 640 juta (sekitar Rp 7 Triliun) menurut data Statistik Kanada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun