Dengan perasaan sangat gembira aku pulang menuju kost. Hari ini jadi Sabtu paling membahagiakan sepanjang umur hidupku. Betapa tidak, hanya bermodalkan handphone Nokia biasa, sinyal internet edge, dan ilmu tentang komputer yang tidak seberapa.
Aku berhasil mengalahkan senior-seniorku di kampus bahkan mas Doni yang jago hacking pun terkalahkan. Lebih-lebih aku akan dapat training terkait IT dari orang luar negeri yang sebelumnya aku tidak kenal sama sekali.
Terkadang aku berpikir bahwa, apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, apa yang tidak pernah didengar oleh telinga. Tuhan sudah sediakan semua itu buat orang-orang yang dikasihinya. Bener-bener sebuah kejadian diluar pikiran dan dugaanku sebelumnya. Karena niatku datang ke acara itu adalah menambah itu terkait hacking.
Ingin rasanya aku segera telp bapak-ibu di rumah, menceritakan peristiwa hebat hari ini. Ah, tapi aku pikir-pikir mendingan aku ceritakan dirumah sajalah. Lagian nanti sore aku pulang ke rumah, sekalian mau minta uang saku buat minggu depan.
Selesai acara aku berjalan keluar melalui pintu tengah. Ternyata panitia seminar sudah berbaris diluar menyalami peserta tertentu yang mereka kenal sambil memegang brosur. Nampaknya brosur itu diberikan ke semua peserta seminar. Tiba giliranku akan menyalami mas Doni. Belum sampai giliranku, mas Doni sudah melambaikan tangan mengajak aku mendekat.
"Bro . . . siapa namamu? Sini-sini kamu  . . . sini . . ." mas Dion memanggilku mendekat.
"Namaku Robby Hartono, mas. Panggil aja Robby" jawabku sambil salaman.
"Luar biasa mas Robby, dapat hadiah dari Mr. Liem. Besok Senin luang jam berapa? Kita ngobrol-ngobrol yuk"
"Senin aku kuliah Siang mas, mungkin sore saya luang mas" jawabku sambil menerima brosur dari Ci Reni.
"Ooo ya okelah, Senin sore jam 4 lah ya. Ketemu di ruang tempat nongkrong gedung Alfa ya. Yang ada meja kursinya itu lho!"
"Siyap mas Doni" jawabku