Hanya dengan cinta pulalah segala persoalan dapat diselesaikan dengan elok. Kenapa antar negara berperang? Karena rasa cinta sesama luntur, lalu mereka mengedepankan gengsi masing-masing. Mengapa sebuah negara berambisi menekan negara lain karena sumber daya alamnya? Karena rasa cinta kemanusiaan mereka telah pudar. Maka setiap persoalan konflik, masalah utamanya adalah krisis rasa cinta terhadap sesama. Dengan sedikit mengutip pernyataan Kanda Dr. Marah Halim dalam sebuah diskusi kecil, kata beliau dunia sekarang kehilangan makna bismillah, lunturnya kasih sayang maka banyak konflik, masalah, dan perang.
Untuk itu, kuatkanlah kasih sayang di hatimu. Cinta itu akan kuat dan abadi ketika iman menaungi hatimu. Namun cinta akan luntur dan menepi ketika hatimu diselimuti nafsu. Cinta berlandas imanlah yang akan membuat orang berkata jujur tidak dusta, amanah tidak khianat, menepati janji bukan menginggakarinya.
Maka di akhir pembahasan ini, mari kita kembali pada ayat pertama surah al fatihah; bismillahirrahmanirrahim (atas nama Allah yang Maha Berkasih-Sayang). Sifat inilah yang sejatinya kita tancap dalam bumi hati kita hingga berakar sehingga lahir sikap dan sifat yang senantiasa nyaman bagi kita, baik bagi orang lain, lingkungan, dan senantiasa bernilai di sisi Allah Swt. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H