Mohon tunggu...
Johansyah M
Johansyah M Mohon Tunggu... Administrasi - Penjelajah

Aku Pelupa, Maka Aku Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Datang di Diklat Ramadan

23 April 2020   10:07 Diperbarui: 23 April 2020   10:22 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa malu dan sadar dirilah yang harus mampu dikonstruksi dengan kuat dalam batin bagi peserta diklat ramadhan. Ini sesuai dengan apa yang ditegaskan dalam sebuah hadits; 'puasa itu adalah tameng. Maka janganlah dia berkata kotor (menghina, porno) dan melakukan tindak kebodohan. Jika ada orang yang mengajaknya bertengkar untuk berkelahi atau menghinanya, maka katakan; 'aku sedang berpuasa' sebanyak dua kali' (HR. Bukhari no. 1894; Muslim no. 1151).

Setiap aktivitas pasti ada tantangannya. Tantangan terberat dalam diklat ini adalah diri sendiri, yakni hawa nafsu yang menyatu dalam diri manusia. Sekaligus ini menjadi misi utama dalam diklat ramadhan, yakni menjinakkan dan mengendalikan hawa nafsu. Kalau tidak hati-hati, yang terjadi bisa sebaliknya, dikendalikan hawa nafsu.

Termasuk mudah menilai kualitas puasa seseorang. Jika sikap dan tindakannya berdasarkan hawa nafsu, berarti puasanya sia-sia. Namun jika puasanya mengikuti secara disiplin apa yang diarahkan oleh al-Qur'an dan sunnah, berarti puasanya dapat dinilai sukses. Walaupun demikian, Allahlah yang Maha Mengetahui bagaimana kualitas puasa seseorang yang sebenarnya.

Akhirnya, hari ini adalah hari terakhir di mana kita meregitrasi diri untuk menjadi peserta diklat ramadhan. Persiapkan diri dengan baik; fisik, mental, maupun materi agar diklat ini dapat diikuti dengan khidmah, dan penuh keserius dalam upaya memperbaiki kelas dan kualitas diri di mata manusia, terlebih lagi di sisi Allah Swt. Semoga tujuan kita semua sebagai peserta diklat ramadhan dapat tercapai, yakni mencapai peningkatan ketakwaan dan istiqamah mempertahankannya pasca ramadhan. Semoga bermanfaat. Amin.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun