Lalu ada kerabat yang mengusulkan untuk mencoba makan di warung penyetan Pak Tri di Solo, untuk melihat menu apa yang disajikan. Agus yang bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Magelang lalu mengajak isterinya ke Solo sampai dua kali.
Merasa cocok dengan menu yang disajikan dan konsep penyajiannya, keduanya lalu mencari tempat yang dinilai strategis, melakukan renovasi seperlunya dan bersiap mengoperasikan Dab Minthoel yang jika disingkat menjadi DM..
Seperti warung-warung penyetan Lamongan lainnya, DM memasang spanduk berwarna dasar putih dan tampilan gambar serta tulisan menyolok. Â Secara umum isi spanduk dan gaya lukisannya sama. Nama warung, lukisan bahan menu lauk dan juga nomer telepon dengan warna-warna Asturo atau fluorecent. Hijau muda, kuning, serta orange.
Andalan
Menu yang lebih banyak dari warung penyetan lainnya di DB terbagi dalam Serba Goreng dengan 18 jenis ikan dan lalapan, Bakar (4 jenis termasuk uritan), Bakar Pedes (pepes nila dan belut) dan Sayuran (cah kangkung dan sawi). Â
"Jika bicara soal menu andalan, ada kulit, pepes bakar nila pedes dan pepes bakar belut pedas. Ketiga menu itu yang paling banyak dipesan pengunjung. Kulit  ayam goreng sangat jarang sekali warung lamongan yang menyediakan," jelas Agus.
Satu porsi kulit ayam yang digoreng hingga terasa kriuknya hanya dibandrol Rp 14.000 tanpa nasi.Â
Sedangkan untuk minuman, selain tersedia teh dan jeruk, juga ada kelapa muda. Cukup dengan Rp 8 ribu sudah menikmati segelas kelapa muda murni, tanpa gula dan es.Â
Melihat menu dan harga yang dipatok, terasa murah dibandingkan dengan nikmat yang didapat.Â
Kepala ayam goreng misalnya hanya Rp 7.000, sedangkan paling mahal pepes nila Rp 28.000.Â
Pelanggan warung DM tak hanya pengunjung yang datang hingga tengah malam, saat hendak tutup, tapi juga mereka yang order untuk dikirim ke kantor sebagai lauk makan siang.