Semula berawal dari mimpi. Jutaan anak bermimpi menjadi ternama dan kaya dari sepakbola. Menjadi Messi, Ronaldo, Lamine Yamal atau Mbape.
Menggapai mimpi itu tak hanya membutuhkan kerja keras, keuletan dan harus diperjuangkan. Semua itu punya jalannya sendiri, yang kadang tak bisa ditebak arahnya darimana atau datangnya kapan.
Salah satu pembuka jalan untuk para pemain muda yang ingin mewujudkan mimpinya adalah sosok seperti Hugo Venansius Nahak. Pengusaha muda kelahiran Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini dikenal punya kepedulian besar terhadap para pemain muda.
Hugo mulai mengumpulkan para pemain muda asal Atambua sejak 2010. Namun, seiring dengan belum bangkitnya sepakbola NTT, meski banyak talenta yang bisa berbicara di kancah sepakbola nasional, Hugo menjadi lebih serius mengumpulkan
Dalam dua tahun terakhir sudah lebih dari 10 pemain ia datangkan dari NTT untuk berlatih dan mengikuti seleksi di beberapa klub, baik yang ikut dalam kompetisi Liga 3, 2 dan 1.
Keseriusan Hugo tak lepas dari keberhasilan salah satu anak asuhnya, Rizky Ramadhan yang berasal dari Jasinga, Bogor dan pada 2023 tergabung di kelompok usia 18 tahun (U-18) di salah satu akademi klub Liga 1.
Hugo tak henti mencari para pemain muda dari NTT, seperti dari Malaka atau Atambua yang akan dibantunya. Satu pemain berbakat ditemukan dan diajaknya ke Jakarta, yakni Rey Halek dari Atambua yang masuk kelompok U-18.
Mengikuti Jejak
Rey mengikuti seleksi Tim PS Universitas Muhamadiyah Jakarta (PS UMJ), dan akhirnya lolos setelah berhasil menyisihkan banyak calon pemainnya dari berbagai daerah. Keberhasilan ini membuahkan beasiswa full selama kuliah,
Meski keberhasilan itu baru pada tahap klub sepakbola universitas, namun hal itu merupakan hal menggembirakan. Banyak anak muda lainnya di Atambua dan Malaka terpacu semangatnya untuk bisa mengikuti jejak Rey.