Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hugo Mengantarkan Mimpi Pemain Muda NTT

1 Oktober 2024   06:09 Diperbarui: 1 Oktober 2024   12:50 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semula berawal dari mimpi. Jutaan anak bermimpi menjadi ternama dan kaya dari sepakbola. Menjadi Messi, Ronaldo, Lamine Yamal atau Mbape.

Menggapai mimpi itu tak hanya membutuhkan kerja keras, keuletan dan harus diperjuangkan. Semua itu punya jalannya sendiri, yang kadang tak bisa ditebak arahnya darimana atau datangnya kapan.

Salah satu pembuka jalan untuk para pemain muda yang ingin mewujudkan mimpinya adalah sosok seperti Hugo Venansius Nahak. Pengusaha muda kelahiran Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini dikenal punya kepedulian besar terhadap para pemain muda.

Hugo mulai mengumpulkan para pemain muda asal Atambua sejak 2010. Namun, seiring dengan belum bangkitnya sepakbola NTT, meski banyak talenta yang bisa berbicara di kancah sepakbola nasional, Hugo menjadi lebih serius mengumpulkan

Dalam dua tahun terakhir sudah lebih dari 10 pemain ia datangkan dari NTT untuk berlatih dan mengikuti seleksi di beberapa klub, baik yang ikut dalam kompetisi Liga 3, 2 dan 1.

Keseriusan Hugo tak lepas dari keberhasilan salah satu anak asuhnya, Rizky Ramadhan yang berasal dari Jasinga, Bogor dan pada 2023 tergabung di kelompok usia 18 tahun (U-18) di salah satu akademi klub Liga 1.

Hugo tak henti mencari para pemain muda dari NTT, seperti dari Malaka atau Atambua yang akan dibantunya. Satu pemain berbakat ditemukan dan diajaknya ke Jakarta, yakni Rey Halek dari Atambua yang masuk kelompok U-18.


Mengikuti Jejak

Rey mengikuti seleksi Tim PS Universitas Muhamadiyah Jakarta (PS UMJ), dan akhirnya lolos setelah berhasil menyisihkan banyak calon pemainnya dari berbagai daerah. Keberhasilan ini membuahkan beasiswa full selama kuliah,

Meski keberhasilan itu baru pada tahap klub sepakbola universitas, namun hal itu merupakan hal menggembirakan. Banyak anak muda lainnya di Atambua dan Malaka terpacu semangatnya untuk bisa mengikuti jejak Rey.

"Tantangan terbesar adalah bagaimana caranya meyakinkan orangtua para pemain itu untuk diizinkan merantau meninggalkan kampung halaman. Tapi berkat upaya yang  luar biasa, didukung oleh isteri, mereka akhirnya mengizinkan anak-anak dibawa ke Jakarta," tutur Hugo saat berbincang di sebuah kafe di Jakarta Selatan.

Para orangtua itu makin ikhlas melepas anak-anaknya setelah Hugo dan isterinya, Ildefonsa Nahak memberikan jaminan hidup di Jakarta. Selain itu, fasilitas latihan dan peluang untuk bergabung dengan klub Liga 3, 2 dan 1.

Suami isteri penggila sepakbola itu menyediakan mess, gizi dan supleman untuk meningkatkan ketahanan tubuh dan otot. Sedangkan untuk peningkatan skill dilakukan latihan mandiri.

"Dalam waktu dekat, adik-adik itu akan mendapatkan program latihan dari dua pelatih top, yang secara sukarela membantu. Mereka terkesan dengan apa yang sudah saya lakukan untuk NTT, meski dalam skala kecil," ujar Hugo yang merupakan anak ketiga dari lima bersaudara itu.

Motivasi lain yang membuat Hugo makin terpacu untuk mengantarkan talenta-talenta muda NTT adalah dorongan dari Eddy Syahputra, agen pemain kawakan.

Bagi pengusaha yang berbisnis ban truk dan bus untuk pertambangan ini para pemain muda merupakan "Mutiara tersembunyi dari NTT."

"Mereka hanya  perlu diasah dan dilatih dengan baik, karena secara alami anak-anak NTT memiliki bakat alam untuk bermain bola. Mereka hanya perlu dibimbing dengan cara yang tepat untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya."

"Nantinya, sepakbola menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat terutama para pemain bola, sekaligus juga memberikan masa depan yang cerah bagi para pemain jika mampu menembus tim-tim papan atas di Liga Indonesia. Bahkan menembus tim nasional," kata Hugo dengan tegas.

Saat ini dua pemain muda yang jadi anak asuhnya dari NTT, Eksan Eran dan Rizky Ramadhan berhasil bergabung dengan tim U-20 Persita Tangerang.

Selain itu, tambah ayah dua anak (Anna Sergia dan Alma Florentina) itu, masih ada  4 anak muda yang saat ini dipersiapkan untuk bisa bergabung di Liga 3 atau Liga 2, yang terus dipantau oleh Eddy Syahputra.

Mutiara tersembunyi dari NTT (Foto: Dok.Hugo)
Mutiara tersembunyi dari NTT (Foto: Dok.Hugo)

Hugo juga mengamati perkembangan sepakbola NTT yang dalam beberapa tahun terakhir makin membaik. Kondisi ini memberi aura positif bagi para pemain muda berbakat NTT untuk mulai menunjukkan kemampuannya. Tidak kalah dengan saudara-saudara dari Papua dan Maluku.

Apalagi, tambahnya, banyak pengusaha dan politisi yang peduli serta berbuat untuk sepakbola NTT.  Seperti ditunjukkan oleh Farry Francis dan Serena Francis sebagai pemilik Akademi Bintang Timur Atambua.


Inspirasi

Tentang peluang bagi para pemain muda untuk menembus klub profesional, bahkan ke timnas, Hugo melihatnya sebagai suatu tantangan tersendiri bagi dirinya maupun para pemain tersebut.

Importir ban merk Tire AOTELI itu mengingatkan para pemain, jika mendapatkan kesempatan trial dan diterima di sebuah klub, jangan cepat merasa puas. Banyak pemain ternama memulai kariernya di klub kecil atau tak ternama, sebelum dilirik pemandu bakat.

Ia memberi contoh pemain idolanya, Cristiano Ronaldo, yang mengawali kariernya bersama klub lokal bernama Clube Desportivo Nacional of Madeira sebelum hijrah ke Sporting Lisbon pada 1997.

Ronaldo bermain untuk tim junior selama beberapa tahun hingga sukses menembus tim utama pada 2002.

Perlahan tapi pasti, Ronaldo sukses merumput dengan berbagai klub besar. Mulai dari Sporting Lisbon, Manchester United, Real Madrid, Juventus hingga Al Nassr.

Sedangkan beberapa pemain ternama berdarah NTT juga bisa menjadi inspirasi. Sebut saja Marselino Ferdinan yang ayahnya kelahiran Bajawa Kabupaten Ngada, NTT. Ferdinan merupakan salah satu andalan timnas Indonesia, yang kini membela Oxford United, tim asal Inggris. Sebelumnya Marselino pernah menjadi gelandang serang untuk tim Divisi Pertama B Belgia Deinze.  

Begitu juga Yabes Roni Malaifani, gelandang serang Bali United, berasal dari Pulau Alor, Ibrahim Sanjaya, kelahiran Kecamatan Kota Waikabubak, serta Muhamad Kasim Botan berasal dari Pulau Adonara.

"Mereka menjadi bintang dengan kerja keras, tekun dan tidak cepat berpuas diri. Peran pelatih, pihak-pihak yang peduli dan membuka jalan dalam perjalanan karier mereka tidaklah kecil," imbuhnya.

Hugo yakin, "Mutiara tersembunyi dari NTT" akan mewarnai klub maupun timnas di masa depan. Seperti mimpi para putera daerah yang sudah mengulurkan tangan, membuka jalan bagi para pemain muda berbakat dari provinsi yang berjulukan "Nusa Cendana" tersebut. ***

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun