Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hukuman Match Fixing Lebih Ringan Ketimbang Lempar Flare

12 Agustus 2024   23:06 Diperbarui: 12 Agustus 2024   23:10 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fakta dan pertimbangan keputusan Komdis PSSI (Foto : PSSI)

Sorotan tajam terhadap Komdis PSSI tidaklah mengherankan. Hukuman sebesar Rp 150 juta bahkan lebih rendah dari denda yang diterima oleh klub karena suporternya melempar flare.

Sebut saja Bali United yang terkena denda sebesar Rp250 juta akibat suporter menyalakan suar atau flare dan petasan pada laga putaran pertama perebutan juara ketiga melawan Borneo FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali, 25 Mei 2024.

Denda lainnya akibat flare dikenakan kepada Persebaya Surabaya saat menjamu Persis Solo di Stadion Gelora Bung Tomo, 13 Desember 2023. Akibatnya, Persebaya didenda Rp 220 juta.

Kini, sorotan akan diarahkan kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang begitu menggebu-gebu berbicara soal klub yang melakukan match fixing. Mulai dari istilah "sikat sampai tuntas", "hukuman seumur hidup", "jangan main-main" hingga ancaman degradasi bagi klub.

Begitu juga dengan hukuman untuk wasit dan pemain yang akan dikenakan hukuman seumur hidup tidak bisa beraktivitas di sepakbola.

Sekali lagi, kenyataan di depan mata berbeda. Rumadi dan Dewanto misalnya, meski sudah divonis pengadilan dan menjalani hukuman penjara, tapi oleh Komdis belum mendapat sanksi.

Entah transformasi apa yang diinginkan PSSI saat organnya, Komdis sendiri menciderai keadilan dengan hukuman yang begitu ringan terhadap klub yang terbukti melakukan match fixing.

Maka, tak mengherankan jika nantinya klub akan memilih melakukan pengaturan skor yang lebih murah dibanding denda pelemparan flare.

Selain itu, publik juga bisa menilai pernyataan keras Erick Thohir hanyalah lips service semata untuk pencitraan politis. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun