Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Nyali PSSI

8 Juni 2024   18:59 Diperbarui: 5 Juli 2024   00:53 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kejanggalan dalam laga PSS Sleman vs Madura FC yang jadi sorotan dengan posisi pemain offside (Foto : Instagram)

Buku Kode Disiplin PSSI (Foto : PSSI)
Buku Kode Disiplin PSSI (Foto : PSSI)

Hal itu berbeda dengan cepatnya pengambilan keputusan terhadap Dwi Irianto alias Mbah Putih yang telibat kasus klub Persibara Banjarnegara.

Sebelum divonis Mbah Putih yang ditangkap di Yogyakarta pada 28 Desember 2018, sudah dijatuhi hukuman larangan terlibat dalam sepakbola seumur hidup. Keputusan itu sesuai rapat Komdis PSSI pada 31 Januari 2019.

Sedangkan vonis Pengadilan Negeri Banjarnegara, berupa hukuman penjara 1 tahun 4 bulan, baru dijatuhkan terhadap Mbah Putih pada 11 Juli 2019.

Sedangkan Vigit Waluyo sudah dijatuhi hukuman seumur hidup tidak boleh berkecimpuang dalam sepakbopa pada 8 Januari 2019. Saat itu ia dinyatakan terlibat pengaturan sejumlah hasil pertandingan.

Pertanyaan lain yang menggelitik adalah hasil vonis yang disampaikan oleh Humas PN Sleman, bukannya dari liputan media-media di persidangan. Tak mengherankan jika terjadi keseragaman berita karena bukan dari liputan yang bisa memunculkan banyak sisi.

Hal ini sangat kontras dengan berita penangkapan dan ditahannya para tersangka oleh Satgas Antimafia Bola Polri.

Perkara besarnya vonis itu tidak bisa dianalisa, karena itu merupakan kewenangan hakim dan jaksa pun tidak melakukan banding atas hal tersebut.

Kini, tinggal menanti nyali PSSI untuk menghukum para pelaku match fixing yang sudah terbukti bersalah sesuai keputusan pengadilan. Jika individunya saja belum dinyatakan bersalah, apalagi klub yang terlibat.

Berbagai pertanyaan yang ada, dan tentu banyak lagi di luar itu seperti kualitas wasit, kuota pemain asing di Liga 1 bertambah 6 menjadi 8 orang, atau anggoa Exco yang jadi CEO di tiga klub Liga 2.

Erick Thohir tidak bisa sendirian di tengah keramaian. Para pengurus, anggota Exco harus membantunya. Bukannya berdiam diri atau membiarkan dengan pura-pura tidak tahu masalah sensitif yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun