Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSS Sleman Selalu di Hati Brian Ferreira

24 Mei 2024   13:53 Diperbarui: 24 Mei 2024   14:30 7922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Brian Ferreira saat mendapat kenang-kenangan dari PSS  Stadion Maguwoharjo, Sleman, 6 November 2019 (Foto : bola.com) 

Sebagai pendatang baru di Liga 1 2019, PSS Sleman menjadi tim yang mengejutkan, menduduki posisi ke-8 di akhir musim kompetisi. Klub yang punya julukan Super Elang Jawa itu baru promosi setelah menjuarai Liga 2 2018.

Sebelum berakhirnya kompetisi, PSS bahkan sempat menikmati posisi ke-5 setelah bermain imbang 0-0 menghadapi Persib Bandung di pekan ke-31, Desember 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Sayangnya, setelah itu PSS Sleman tidak bisa mengulangi prestasinya di musim-musim berikutnya. Bahkan sempat terseok-seok, terancam degradasi.

Di Regular Series Liga 1 2023/2024 bahkan harus berjuang di laga terakhir, minggu 34 untuk lolos dari jeratan degradasi. Super Elja menduduki posisi ke-13 dengan perolehan 39 poin, dengan hanya 9 kemenangan dan 13 kekalahan dan 12 seri.

Salah satu faktor yang membuat PSS Sleman tidak mampu mengulangi raihan manisnya  adalah tidak adanya playmaker handal, yang di musim 2019 disandang oleh gelandang serangnya, Brian Ferreira.

Pemain kelahiran Buenos Aires, 24 Mei 1994 itu juga memanjakan striker PSS, Yevhen Bokhashvili, striker asal Ukraina dengan umpan-umpannya. Keduanya menjadi sayap yang ganas bagi PSS Sleman.

Sayangnya, Brian mengalami cedera pada pekan ke-24 Liga 1 2018/2019. Ia harus melewatkan 10 pertandingan PSS Sleman.

 Brian Ferreira saat mendapat kenang-kenangan dari PSS  Stadion Maguwoharjo, Sleman, 6 November 2019 (Foto : bola.com) 
 Brian Ferreira saat mendapat kenang-kenangan dari PSS  Stadion Maguwoharjo, Sleman, 6 November 2019 (Foto : bola.com) 

Seusai kontraknya tidak diperpanjang, ia bergabung dengan Madura United, kemudian ke PSIS Semarang, Persela Lamongan dan terakhir berlabuh di Persiraja Banda Aceh.

Saat ini Brian bermain di La Luz, klub yang berkompetisi di Divisi Dua Uruguay.

"Satu musim bersama PSS Sleman merupakan momen yang tak terlupakan," ujar Brian yang genap berusia 30 tahun saat saya hubungi lewat Whatsapp baru-baru ini.

Di musim Liga 1 2019, Brian menjadi bagian dari gerbong pemain asing PSS Sleman bersama Yevhen Bokhasvili, Alfonso de la Cruz (Spanyol)  dan Guilherme Batata (Brasil).

Tampil sebagai starter pada laga pertama PSS menghadapi Arema 15 Mei 2019, Brian langsung mencetak gol dalam laga yang berakhir dengan 3-1 untuk kemenangan Super Elja di Stadion Maguwoharjo.

Mantan pemain Johor DT itu tampil impresif bersama dengan mengoleksi 9 gol dan 5 assist dalam 20 pertandingan sebelum didera cidera.

Sangat Penting

Pemain bernama lengkap Brian Federic Ferreira itu sudah mengenal sepakbola sejak berusia 8 tahun. Klub pertamanya adalah Velez Sarsfield hingga menjadi pemain Timna Argentina U-17. Setelah itu ia melangkahkan kakinya menjadi pemain profesional.

Menurut pemain yang mengidolakan Zidane dan Riquelme, sepakbola Argentina sangat sulit, sangat tangguh dan membutuhkan fisik prima.  

Brian Ferreira saat ini bermain di klub La Luz, Chili
Brian Ferreira saat ini bermain di klub La Luz, Chili

Sedang perkembangan sepakbola di Indonesia, dinilainya sudah maju dan arahnya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Tentang PSS Sleman, Brian selalu mengingat suasana kekeluargaan dalam dan supporter yang luar biasa. Terbukti dari masih seringnya mereka berkirim pesan di akun Instagramnya, @ferreirabrian.32.

"Fans selalu menulis kepadaku dan menunjukkan cinta mereka. Ini adalah sebuah keluarga yang saya harap suatu hari nanti saya bisa kembali," ujar lelaki yang suka menghabiskan waktunya bersama keluarga dan travelling.

Perkembangan klub dan apa yang dilakukan para pendukung PSS Sleman selalu diikutinya.

"Mereka supporter yang luar biasa."

"Mereka selalu menulis pesan kepada saya dan menunjukkan cinta mereka, saya bersyukur."

Brian yang memiliki dua kewarganegaraan, Argentina dan Irak, mengaku rindu akan teriakan supporter di Stadion Maguwoharjo yang saat ini sedang direnovasi. Juga sapaan ramah dari supporter usai pertandingan, melayani mereka  yang ingin berfoto atau minta tanda tangan.

"Pengalaman saya di PSS sungguh luar biasa. Saya selalu mengingatnya dengan penuh kasih sayang. Ini adalah klub yang sangat penting dalam hidup saya," ujarnya.

Apakah ingin kembali memperkuat Super Elja?

"Semuanya serba mungkin. Kondisi saya saat ini tidak ada masalah. Tentu ada kerinduan kembali ke Sleman, bertemu fans, menikmati keramahan masyarakat di sana," kata pemain bernomor punggung 32 saat berkostum PSS Sleman itu.

Come back bukan sesuatu yang aneh di dunia sepakbola. Publik pun tahu bagaimana Brian bermain, menjadi play maker, memberi assist dan menjebol gawang lawan.  

Dari segi usia pun ia masih 30 tahun. Usia matang bagi seorang pemain. Tinggal bagaimana angin berhembus, akankah membawa kembali Brian ke PSS Sleman seperti yang diinginkan suporter, ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun