Para pemain dan ofisial meninggalkan keluarganya lebih dari satu bulan untuk berjuang, bukan berlibur.
Dalam kelelahan fisik dan mental memang hadirnya keluarga menjadi obat mujarab. Namun, tentu hal ini terkait dengan akan dikeluarkannya dana tidak sedikit jika memboyong keluarga para pemain.
Maka, saat mereka bersiap membuka pintu ketiga menghadapi Guinea, doa adalah dukungan terbaik.
Guinea bukan lawan enteng, Prancis juga menjadi rumah kedua bagi banyak pemain Afrika, termasuk Guinea. Mantan pelatih Vietnam, Philippe Troussier bahkan secara terus terang menyatakan peluang menang sangat kecil.
Namun, kita sudah membuktikan Indonesia bukanlah tim yang bisa diremehkan. Bukan tim kaleng-kaleng. Pembuktian di Piala Asia U-23 2024 sudah membuka mata dunia, dan membuat Indonesia menatap pencapaian baru.
Pencapaian Indonesia adalah kegemilangan, kegembiraan yang membuat rakyat Indonesia bahagia. Membuat orang sejenak melupakan berbagai kesulitan hidup sehari-hari.Â