Selain itu, bisa menemukan pemain-pemain muda yang punya potensi untuk menjadi pemain hebat. Para pemain muda ini bisa menjadi asset bagi BFC saat kembali ke Liga 1 musim 2025 -- 2026.
Tentunya, akan lebih menguntungkan jika pemain muda berbakat itu lahir dari Akademi BFC. Mereka tak hanya akan jadi bagian dari skuat tim, tapi juga punya nilai komersial. Ini merupakan bagian dari industrialisasi sepakbola yang tak terhindarkan.
BFC juga memiliki kesempatan untuk memperkuat basis suporternya, seperti yang diharapkan saat berubah nama menjadi Bhayangkara Presisi Indonesia.
Pada aspek lain, meski coverage Liga 2 tidak seluas Liga 1 ini bukan merupakan hambatan bagi BFC yang sudah dikenal luas. Menjadi juara Liga 1 2017 serta menghadirkan Radja Nainggolan merupakan catatan penting dari BFC.
Melakoni Liga 2 juga menunjukkan jiwa petarung BFC untuk kembali ke Liga 1. Mereka akan menjadi lebih kuat sebagai tim, dengan pengembangan pemain muda dan bertambahnya supporter.
Hal terakhir yang sangat penting adalah sedari sekarang mengamankan sponsor agar bisa tetap melanjutkan kerjasama. Selain Bank BNI, sponsor lainnya yang mendukung Bhayangkara FC di Liga 1 adalah Jasa Raharja, GoJek, Envi, Crystalin, Mitra Keluarga, dan Mills.
Jika semua sponsor tetap melanjutkan kerjasama, BFC tak perlu khawatir tentang kedalaman skuat di Liga 2. Tinggal melakukan perekrutan yang jeli sesuai kebutuhan yang diinginkan oleh pelatih. Â Tentunya pemilihan pelatih dilakukan lebih dulu, baru pemain.
Meski belum usai kompetisi Liga 1 2023/2024, dan belum ada pernyataan resmi, namun tak salah jika mengucapkan selamat datang di Liga 2, Bhayangkara FC. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H