Kemenangan atas Madura United, dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 yang berlangsung di kandangnya, Stadion PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 1 Maret 2024 menunjukkan keputusan manajemen Bhayangkara FC (BFC) sudah tepat.
Keputusan memecat pelatih Mario Gomez, hanya sehari menjelang laga menghadapi Madura United, merupakan langkah tegas yang harus dilakukan agar tetap bisa bertahan di Liga 1 musim depan.
Kemenangan itu sudah ditunggu-tunggu, setelah menelan kekalahan tiga kali beruntun, tak hanya mengangkat posisi BFC satu Tingkat ke posisi 17. Meski belum terbebas dari jerat degradasi, namun hasil itu menaikkan moral para pemain dan manajemen.
Membuat mereka lebih percaya diri, tanpa over confident, untuk menatap sisa laga. Mendulang poin dan gol sebanyak mungkin agar lolos dari jeratan degradasi.
Pemecatan Roberto Carlos Mario Gomez, nama lengkap pelatih asal Argentina itu memang harus dilakukan. Ia hanya mampu memberi satu kemenangan dari 9 laga. Sisanya lima kali imbang dan menelan tiga kekalahan beruntun.
Kekalahan kekalahan beruntunitu didapat dari Persebaya Surabaya dengan skor tipis 1-0, digebuk PSS Sleman 4-1 dan Borneo FC 4-0.
Raihan yang sangat tidak sesuai dengan ekspetasi manajemen BFC terhadap pelatih yang pernah menangani Persib Bandung, Borneo FC dan Arema FC. Pelatih yang digadang-gadang mampu membawa The Guardians lepas dari jerat degradasi.
BFC pun sudah jor-joran memperkuat skuat, termasuk mendatangkan pesepakbola Eropa, Radja Nainggolan. Belum lagi pemain yang punya nama seperti Witan Sulaiman.
Maka, ketika BFT tak juga beranjak dari dasar klasemen, kesabaran mereka pun habis. Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji menebar ancaman pemecatan bagi Gomez saat BFC menjamu dan dipermalukan PSS Sleman dengan skor 1-4, 22 Februari 2024 di Stadion PTIK.
Saat pertandingan tersebut berlangsung, Sumardji berulang kali menyuarakan kekecewaannya di tribun penonton Stadion STIK, Jakarta. Pada menit ke-70, atau setelah PSS mencetak gol keempatnya melalui penalti Ricky Cawor, Sumardji sempat terlihat meninggalkan tribun.
"Saya pulang dulu. Pecat saja pelatihnya," kata Sumardji kepada para wartawan sambil menepuk dahinya, lalu meninggalkan tribun.