Kekalahan ini pun membuat Sumardji, lelaki asal Nganjuk, Jawa Timur itu pasrah dengan masa depan BFC.
"Sudahlah saya tidak mikir ke sana (tetap di liga 1), yang penting pokoknya fight saja. Urusan lolos belakangan, nothing to lose saja," tegas Manajer Tim Nasional Indonesia itu.
Ia juga secara terbuka menyampaikan kalimat kepada awak media sudah geregetan dengan Mario Gomez. Momen tersebut tepat setelah PSS mencetak gol keempatnya yang dicetak Ricky Cawor melalui titik putih pada menit ke-70.
"Pulang duluan," sapa Sumardji saat melewati para wartawan di tribune untuk keluar stadion.
"Pecat aja pelatihnya," kata Sumardji.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu memberikan tenggat waktu kepada Gomez. Nasib pelatih ini akan ditentukan dalam 2-3 laga ke depan.
Berdasarkan jadwal, BFC akan berjumpa Borneo FC Samarinda pada 26 Februari 2024, Madura United (1/3/2024), dan Arema Indonesia (6/3/2024).
Loyo
Penampilan BFC menghadapi PSS Sleman jelas menunjukkan rendahnya semangat tempur (fight spirit) para pemain. Strategi Gomez pun tidak menunjukkan keampuhannya. Padahal pelatih asal Argentina yang menangani BFC di laga pertama putaran kedua bukan kaleng-kaleng.
Pergantian pelatih memang disadari belum bisa memberikan efek instan kepada klub yang ditanganinya. Namun, semua juga tahu bahwa tugasnya adalah menstabilkan tim agar lebih konsisten, apalagi diisi dengan pemain-pemain yang sudah berpengalaman.
Ini merupakan ajang pertaruhan bagi pelatih sekaliber Gomez yang dikenal sebagai pelatih mahal, langganan tim besar seperti Persib Bandung, Borneo FC dan Arema FC.