Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kasus Match Fixing: Tanggung Jawab Pribadi dan Ancaman Degradasi PSS Sleman

11 Februari 2024   02:06 Diperbarui: 11 Februari 2024   02:06 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter PSS Sleman meluapkan kecintaannya kepada klub kesayangannya (Foto : Dok. PSS Sleman)

Bagian Manajemen

Ditahannya Rumadi membuat tersangka yang terkait dengan PSS Sleman menjadi dua orang yakni Dewanto dan Rumadi sendiri.

Dewanto yang pada Liga 2 2018 menjadi Asisten Manajer, mendampingi Sismantoro sebagai manajer saat itu. Pelatih PSS tahun itu adalah Seto Nurdiyantoro, yang juga kakak ipar Dewanto dan kembali menangani tim saat memulai perjalanan baru di Liga 1 2019. Seto berhasil membawa PSS bertahan di posisi ke-8 klasemen Liga 1.

Namun, di musim 2019 Dewanto tidak terlibat dalam manajemen tim. Ia baru terlibat kembali sebagai manajer PSS Sleman lewat pengumuman resmi klub pada 9 Mei 2022.

Sosok yang akrab disapa Dewa itu sempat mundur per 5 Oktober 2022 sebagai Manajer PSS dengan alasan tak bisa membagi fokus pekerjaan pribadinya dengan jabatan manajer Laskar Sembada.

Namun, Dewa urung mundur setelah manajemen PT PSS menolak pengunduran dirinya. Lewat laman resmi klub, 3 November 2022, Direktur Operasional PT PSS, Rumadi menyatakan ada beberapa pertimbangan untuk mempertahankan Dewa. Salah satunya adalah andil besar Dewa bersama Sismantoro menaikkan PSS ke Liga 1.

Posisi manajer tim ini tidak dilanjutkan oleh Dewa menjelang begulirnya musim 2023/2024. Dewa digantikan oleh Gustavo Lopez.

Kolase foto Rumadi dan Dewanto (Foto : Dok. PSS)
Kolase foto Rumadi dan Dewanto (Foto : Dok. PSS)
Sedangkan Rumadi pernah dihukum seumur hidup oleh PSSI tidak boleh terlibat dalam sepakbola . Mantan guru itu terlibat dalam kasus Sepakbola Gajah, sebutan untuk pada pertandingan antara PSS Sleman kontra PSIS Semarang di Lapangan Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, 26 September 2014.

Laga babak 8 besar Divisi Utama (DU) itu berakhir 3-2 untuk kemenangan tuan rumah. Kelima gol pada laga itu tercipta dari bunuh diri.

Namun, hukuman terlibat dalam aktivitas sepakbola seumur hidup itu sudah dicabut dalam rapat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, dua hari setelah Kongres Tahunan di Bandung pada 8 Januari 2017.

Setahun kemudian, dalam musim kompetisi Liga 2 2018 Rumadi menjadi Direktur Operasional PT PSS. Kemudian, saat PSS pertama kali mengarungi Liga 1 2019, Rumadi memegang jabatan Direktur Marketing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun