Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Yoyok Sukawi, Pemimpin yang Ingin Terus Terhubung dengan Masyarakat

1 Januari 2024   00:02 Diperbarui: 1 Januari 2024   11:20 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukawi sendiri pernah memberikan penilaian tentang kiprah puteranya. Dalam sebuah acara potcast PSIS, Sukawi mengungkapkan kebanggaannya atas raihan yang didapat oleh Yoyok selama memimpin PSIS.

"Yoyok dulu memang suka sepakbola, makanya saya pesan kepada dia agar terus berkorban untuk PSIS. Setelah jadi manajer dia malah bisa sukses dan berjalan meski harus jual mobil untuk gaji pemain," beber Sukawi saat itu.

Perlahan nama Yoyok yang lahir pada 1 Maret 1978 jadi familiar bagi publik Semarang, tokoh penting di balik keberhasilan PSIS yang berjuluk Mahesa Jenar itu.

Hal lain yang membuat masyarakat merasa tidak terwakili oleh DPR, menurutnya adalah masih rendahnya kinerja para anggota legislatif. Selama setahun ini, dari DPR justru lebih sering muncul berita mengenai kehebohan politik seperti kontroversi pembangunan gedung baru dan perjalanan ke luar negeri.

Interaksi

Yoyok Sukawi saat dengar pendapat di DPR. (Foto : Dok.Pribadi Yoyok)
Yoyok Sukawi saat dengar pendapat di DPR. (Foto : Dok.Pribadi Yoyok)
Sebagai wakil rakyat, Yoyok tak menampik jika masih ada ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja DPR. Sesuatu yang tak bisa dihadapi dengan menutup mata atau menyalahkan orang lain. Justeru kritikan itu semestinya menjadi pemicu untuk meningkatkan semangat memperjuangkan kepentingan masyarakat yang sudah memilihnya.

Menurut suami Swasti Aswagati, yang juga politisi, saat ini tidak bisa lagi kita melihat para pendukung sebagai obyek, bukannya subyek poltik. Ini yang memunculkan pola transaksional, yang ujungnya malah memperburuk demokrasi menjelang Pemilu. Politisi akhirnya tidak memiliki ikatan yang kuat dengan konstituennya.

Sebagai subyek politik, lanjut Yoyok, mereka menjadi bagian penting, tak hanya untuk politisi tapi pertumbuhan dan dinamika demokrasi. Dari merekalah pemimpin mendapatkan insipirasi, dasar langkah-langkah untuk bersikap dan dukungan memperjuangkan apa yang diinginkan masyarakat.

Mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI 2017-2022 itu sering mengadakan interaksi dengan para pemilihnya. Seperti dalam Live Instagram beberapa waktu lalu.

Meski banyak komentar dan pertanyaan seputar tim PSIS, beberapa hal terkait pencalonan dirinya sebagai anggota DPR dan Walikota Semarang juga mengemuka.

Live Instagram, jelas Yoyok hanya salah satu media untuk berinteraksi, memperkuat kedekatan emosi dengan masyarakat. Ia mendapatkan dukungan dari komunitas Sahabat Yoyok Sukawi dan relawan-relawan lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun