Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setelah Tetapkan 8 Tersangka Match Fixing, Lalu Apa Langkah Berikutnya? (Bagian II)

20 Desember 2023   20:10 Diperbarui: 20 Desember 2023   20:10 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSS Sleman saat menjamu Madura FC di babak 8 besar Liga 2 2018 (Foto : Screenshot via instagram/@madura.fc_official) 

Terakhir pada 13 Desember 2023, Satgas kembali menambah dua tersangka kasus match fixing itu yakni Vigit Waluyo, yang disebut sebagai aktor intelektual dan Dewanto Rahadmoyo Nugroho yang pada musim kompetisi 2018 menjabat sebagai asisten manajer klub PSS Sleman.

Keluarga Bola

Vigit Waluyo lahir dari keluarga sepakbola. Namanya pun sudah dikenal publik sejak 2008, tetapi tidak tersentuh hukum. Tak heran ia sering disebut sebagai sosok sakti yang malang melintang di dunia persepakbolaan Indonesia.

Ayah Vigit adalah Haji Mislan. Mislan merupakan salah satu tokoh yang disegani di kancah sepak bola Indonesia. Ia adalah pemilik Gelora Dewata, klub Galatama papan atas dari Pulau Bali. Mislan memiliki tujuh orang anak, dan Vigit sendiri merupakan anak kelimanya.

DNA sepak bola Mislan yang diturunkan ke Vigit ini pun diwariskan lagi kepada Ayu Sartika Virianti. Putri Vigit ini sempat menjadi manajer Deltras Sidoarjo.

Menantu Vigit juga orang bola, yakni Danilo Fernando yang dikenal sebagai gelandang hebat. Danilo merupakan suami Ayu Sartika.

Danilo bergabung dengan PSS Sleman selama tiga tahun. Saat PSS menjadi juara Liga 2 20218 Danilo menjadi asisten pelatih. Kemudian pada 2020 ia menjadi manajer PSS Sleman sebelum mengundurkan diri pada 2021. Dari bumi Sleman ia menjadi Direktur Teknik Persik Kediri 2022 selama setahun.

Ketika pengaturan skor mulai marak dibicarakan, nama Vigit Waluyo yang merupakan pemilik klub Persatuan Sepakbola Mojokerto Putra (PSMP) ikut tersangkut. Ia disebut menjadi sutradara di balik skandal yang terjadi di Liga 2 2018 pada laga antara PSMP dan Aceh United.

Vigit pertama kali terjun langsung ke kancah sepak bola Indonesia pada 1997 silam. Waktu itu, sang ayah menyerahkan pengelolaan Gelora Delta kepadanya.

Selain menangani Gelora Delta, yang kemudian berganti nama menjadi Deltras Sidoarjo, Vigit  pernah berkecimpung di Persewangi Banyuwangi, PSIR Rembang, Persikubar Kutai Barat, PSMP Mojokerto, dan beberapa tim lain.

Selain itu, Vigit juga pernah menjabat sebagai Ketua PSSI Jatim. Namun, jabatan tersebut tak lama disandangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun