Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Keterbukaan Kucuran Dana FIFA untuk Piala Dunia U-17 di Indonesia

14 Oktober 2023   20:01 Diperbarui: 27 Oktober 2023   01:08 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AFP/MIGUEL SCHINCARIOL

Piala Dunia U-17 2023 sudah di depan, kurang dari sebulan digelar, tepatnya mulai 10 November hingga 2 Desember 2023. Namun, belum terasa antusiasme di basyarakat tentang turnamen bergengsi tersebut.

Ini pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah turnamen dunia. Berkah tersendiri karena penunjukan FIFA, untuk mengganti Peru yang  dicopot sebagai tuan rumah karena tidak berkomitmen untuk melengkapi infrastruktur.

Sebelumnya, FIFA mencoret Indonesia dari host Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei-11 Juni 2023 akibat 'kondisi terkini' yang diterjemahkan karena penolakan terhadap Timnas Israel U-20.

Tak hanyaitu, ini juga pertama kali Indonesia masuk putaran final karena berstatus sebagai tuan rumah. Di tingkat Asia timnas Indonesia U-17 malah tidak tidak lolos setelah kalah dengan skor telak 1-5 dari Malaysia U-17 dalam laga 9 Oktober 2022 lalu.

Empat stadion untuk Piala Dunia U-17 2023 yang telah ditetapkan adalah Jakarta International Stadium (Jakarta), Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).

Meski sudah menjadi tuan rumah, namun ada yang masih menjadi sorotan Masyarakat Sepakbola Indonesia (MSBI) tentang tranparansi keuangan terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-17 ini.

Ketua MSBI, Sarman El Hakim mengatakan, event sekelas Piala Dunia U-17 merupakan gawean negara, kepercayaan dari FIFA kepada Indonesia. PSSI hanya menyiapkan tim nasional saja untuk berlaga di putaran final.

Sarman yang pernah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 itu mengatakan, sebagai negara pengganti Peru semestinya Indonesia mendapatkan dana kompensasi.

"Setiap tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia itu pasti dapat bantuan dari FIFA. Indonesia harusnya mendapat kompensasi sebagai pengganti Peru. Masalah keterbukaan ini sudah lama ditunggu, tetapi tidak ada penjelasan secara terbuka dari PSSI hingga saat ini," kata Sarman beberapa waktu lalu saat berbincang tentang Piala Dunia U-17 2023.

Lelaki asal Bukittinggi, Sumatra Barat itu menyinggung tentang bantuan pemerintah yang diberikan kepada PSSI pada 12 September 2023 lalu.

Dana sebesar Rp 399,5 miliar itu disampaikan usai diumumkan usai penandatanganan nota kesepahaman antara Menpora Dito Ariotedjo dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang berlangsung di Kantor Kemenpora, Selasa, 12 September 2023.

Nota Kesepahaman itu, kata Menpora Dito Ariotedjo menandakan kehadiran pemerintah untuk mendukung even Piala Dunia U-17 dan persiapan Timnas U-17 untuk pelatnas.

"Apakah dana yang sudah diterima oleh PSSI melalui Menpora pada 12 September lalu itu merupakan bantuan murni dari pemerintah, ataukah dana dari FIFA yang dikirimkan ke pemerintah lalu disampaikan ke PSSI?," tanya Sarman.

Menurut Sarman, dari pemberitaan di media ada hal yang perlu dijelaskan secara terbuka, yakni asal bantuan dan nilainya.

Ada media nasional yang menulis dana itu merupakan bantuan pemerintah sebesar Rp 399,5 miliar, atau tepatnya Rp399.530.324.223. Judul beritanya pun jelas :" Pemerintah Kucurkan Rp 399,5 miliar untuk Piala Dunia U17."

Media nasional lainnya menulis bantuan itu sebesar Rp 399 miliar, ditambah Rp 500 juta dari pemerintah. Judul beritanya : "Pemerintah Resmi Kucurkan Dana Rp399,5 M untuk Piala Dunia U-17."

"Hari ini ada kerjasama bantuan Rp399 miliar ditambah Rp500 juta dari pemerintah. Tadi sudah kami sampaikan ke Pak Erick ini angka yang besar. Kami pastikan transparansi dan akuntabilitas," ujar Dito menambahkan.

Sarman El Hakim saat di kantor FIFA (Dok. Sarman)
Sarman El Hakim saat di kantor FIFA (Dok. Sarman)
Sedangkan Kantor Berita ANTARA mengutip pernyataan Menpora Dito mengutip pernyataan Dito.

"Kesepakatan kerjasama menandakan kehadiran pemerintah, negara untuk mendukung suksesnya penyelenggara event Piala Dunia u-17 dan persiapan timnas Indonesia u-17 dalam rangka pemusatan latihan dan hari ini kami tandatangani kerjasama sebesar Rp399 miliar 500 juta," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam konferensi pers, Selasa.

Satu hal yang sama dari berita di dua media nasional dan ANTARA tersebut adalah "bantuan pemerintah". 

Menurut Sarman, seharusnya dibuka saja, sesuai dengan azas tranparansi tentang berapa besar bantuan dari FIFA untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Begitu juga berapa bantuan pemerintah untuk persiapan Timnas U-17, apakah Rp 500 juta seperti disampaikan pada 12 September 2023 itu, ataukah akan bertambah.

Pengusaha yang juga pernah mengusung kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 itu hanya khawatir ada misi tertentu di balik Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 ini.

Sebab, pelaksanaannya bertepatan menjelang penentuan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang akan maju pada Pilpres 2024.

"Seluruh kegiatan FIFA itu tidak boleh dicampur aduk dengan politik. Kalau sampai pelaksanaan Piala Dunia U-17 itu terbukti ditunggangi kepentingan politik akan menimbulkan dampak buruk. Bukan hanya hilangnya respek masyarakat dunia terhadap FIFA tetapi memunculkan dugaan lain yang bisa merusak citra sepakbola Indonesia," ungkapnya. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun