Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Ketakutan Berbisnis, Nyaman dalam Ketidaknyamanan

9 Maret 2023   01:58 Diperbarui: 9 Maret 2023   02:06 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya memahami sekali bahwa usaha mikro dan kecil banyak yang tidak sanggup mengatur dan melaksanakan semua hal tersebut sendiri atau oleh tim kecilnya, belum lagi pengaturan keuangan dan sumber daya manusia tentu juga memerlukan perhatian," sambung Petrus.

Untuk itu dia menyarankan agar melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki kompetensi pada bidang tertentu yang dapat mendukung kegiatan usaha kita dengan maksimal, termasuk dalam hal ini memilih dan bekerjasama dengan Mentor yang kompeten dan berpengalaman.


Karakter dan Kompetensi Karyawan atau Kolaborasi Positif

Sesi Coaching Clinic di I Love Food Bazaar (Foto : Bareca Media & Training)
Sesi Coaching Clinic di I Love Food Bazaar (Foto : Bareca Media & Training)
Petrus memberi contoh, misal untuk kegiatan pemasaran bisa dipertimbangkan untuk kerjasama dengan pihak agensi pemasaran, untuk keuangan juga demikian, untuk produksi bisa melakukan kerjasama mark-loan dengan usaha lain yang kelebihan kapasitas produksi dan menerima pesanan dari luar dengan harga yang cocok.

Dari pengalamanan BARECA Media dan Training (www.barecamedia.com)  yang banyak memberikan pelatihan dan konsultasi agar kompetensi serta karakter karyawan yang direkrut sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau pilihan lainnya, jika bisa dikerjakan pihak outsourcing atau pihak lain bagaimana hitungan bisnisnya.

Tapi sekali sudah yakin bahwa harus merekrut karyawan, maka percayalah bahwa sang karyawan akan terus menjadi tenaga penggerak pertumbuhan usaha. Menjadi aset penting perusahaan, bukan menjadi beban atau potensi beban kalau usaha lagi menurun.

Adanya tenaga kerja dalam tim jangan dipikirkan akan membuat usaha menjadi menurun namun kegiatan usaha menjadi berputar lebih maksimal, karena tersedia sumber daya yang siap dan pas dalam melayani pasar dan potensi pasar.

"Setelah berdiskusi sejam dan mendengar paparan, Ibu Sinta merasa lega dan seperti terpicu semangatnya, sambil melihat kertas catatan dari hasil diskusi dengan saya tersebut," tutur Petrus.

Sebagai pengusaha ibu Sinta sudah memiliki ide dan rencana untuk segera menggulirkan kegiatan bisnisnya dengan target pasar yang jelas. Perencanaan sumber daya dan kolaborasi yang akan dijalankan dengan siapa untuk mendukung usahanya, termasuk para teman dan tetangga yang menitipkan produknya pada dia, harus dijalankan bagaimana pola kerjasamanya ke depan.

Ibu Sinta juga memahami bahwa berbagai pelatihan yang perlu bagi peningkatan kompetensi dan kapasitas usahanya, mutlak diperlukan olehnya atau anggota timnya, sehingga usahanya bisa tumbuh secara jangka panjang.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun