Memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga mereka jadi setia adalah sesuatu yang diidamkan oleh semua pengusaha, baik mereka yang punya skala usaha besar dan kecil. Kepuasan itu biasanya akan diikuti dengan testimoni terbaik mereka kepada konsumen lainnya.
Namun menggapai kondisi ideal seperti itu tidaklah mudah. Meski saat ini kegiatan usaha banyak yang dipermudah dengan kehadiran teknologi digital untuk memperkenalkan produk dan layanan, tapi tidak cukup dengan itu saja.
Sebuah studi berjudul Qualtrics 2022 Global Consumer Trends, menyebutkan bahwa mayoritas konsumen di Indonesia atau sebanyak 96 persen tidak puas dengan layanan pelanggan yang mereka dapatkan pada tahun 2021. Padahal ketidakpuasan ini berpotensi merugikan usaha hingga AS 59 miliar dolar alias Rp 900 triliun per tahun.
Isyu KemasanÂ
Seorang pengusaha menceritakan salah satu pengalaman buruknya ketika baru memulai usaha di bidang kuliner. Ia sangat kesulitan dalam hal kemasan. Saat makanan sudah diterima konsumen, kemasannya rusak. Akhirnya bukan soal komentar rasa yang diterimanya tapi keluhan terkait kemasan yang membungkus produk makanan.
Keluhan pelanggan itu membuatnya melakukan evaluasi secara rutin dalam hal pembungkusan produk pangan agar pelanggan puas dan kue diterima dalam keadaan baik bahkan membuat pelanggan merasa bahagia dan bangga.
Kemasan kerap disebut sebagai silent salesman, yang bisa menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan penjualan suatu produk. Oleh karena itu, semakin banyak pelaku usaha yang terus berupaya membuat kemasan yang menarik dan mengesankan bagi konsumen.
Tidak berlebihan juga jika saat ini kemasan sebisa mungkin harus ramah lingkungan, semata karena konsumen sudah semakin sadar soal pentingnya menjaga lingkungan dan ini terbawa pada kemasan makanan yang diterimanya saat membeli produk pangan.
Kepuasan Â
Petrus Gandamana MM, seorang Mentor bagi Food Startup dan Pengajar Kuliner, yang juga Direktur Bareca Media (PT. Great Star International).
"Kepuasan pelanggan agar selalu diperhatikan dan dilaksanakan tanpa henti bagi para pengusaha karena akan menjaga kelangsungan usaha bahkan usaha terus bertumbuh. Faktor paling penting dan efektif dalam kampanye merek adalah word of mouth alias rekomendasi langsung dari pelanggan yang sdah puas ke jaringannya. Maka tak heran peran Influencer makin banyak dipakai oleh para usahawan," ujar  Ir.Berdasarkan pengalamannya, edukasi dan kepuasan pelanggan adalah dua dari beberapa modal penting yang menunjang keberhasilan usaha para pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Â