Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Inovasi dan Adaptasi Jadi Kekuatan UMKM Bertahan dan Berkembang

17 November 2022   17:11 Diperbarui: 17 November 2022   17:38 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bagi perekonomian Nasional tak perlu diragukan atau diperdebatkan lagi. Mereka terbukti mampu bertahan, dan ketika terpaksa harus mertahan atau terpaksa gulung tikar seperti saat di awal pandemi, setelah kondisi membaik mereka dengan cepat mampu bangkit dengan cepat.

Kebangkitan sektor UMKM tentu berdampak positif dan mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia. Hal itu disebabkan kemampuannya menyerap 97 persen tenaga kerja dan mengintegrasikan investasi sebesar 60,4 persen.

Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebut, jumlah sektor bisnis UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8,6 triliun.


Antisipasi Serius

Pandemi memang perlahan telah berlalu, namun bayang-bayang muram ekonomi akan menghantui pada tahun 2023. Hal ini disebabkan resesi ekonomi global, hambatan pada rantai pasokan pangan dunia dan kenaikan banyak harga bahan pangan karena perang di Ukraina dan ketegangan geo politik di berbagai belahan dunia.

Sejumlah lembaga internasional memproyeksi resesi akan mengancam pertumbuhan ekonomi global pada 2023. Dana Moneter Internasional. (International Monetary Fund/IMF) memprediksi ekonomi global hanya tumbuh 2,7 persen di tahun depan.

Proyeksi dalam laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru itu turun dibandingkan prediksi pada laporan Juli 2022 yang sebesar 2,9 persen. Proyeksi itu juga lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang sebesar 3,2 persen.

Sejalan dengan proyeksi lembaga-lembaga internasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun dalam beberapa kesempatan selalu menyinggung bahwa kondisi ekonomi dunia akan gelap pada 2023. Begitu pula dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengakui adanya potensi resesi global pada tahun depan.

Bagaimana para pelaku UMKM menyikapi kondisi itu? Di saat mereka baru menarik nafas agak lega setelah pandemi menurun, kehidupan sosial ekonomi pulih dan tak lagi ada pembatasan-pembatasan aktivitas.

Inovasi dan cepat beradaptasi menjadi kunci bagi pengusaha UMKM untuk dapat bertahan di masa sulit seperti saat ini. Dalam dunia usaha, inovasi adalah suatu hal yang perlu dilakukan demi meraih hasil yang lebih positif. Bisa diartikan inovasi sendiri berarti membuat perubahan yang lebih efisien serta memberi keuntungan dalam bisnis dengan memberikan nilai baru yang berharga bagi pelanggan.

Inovasi juga menjadi modal besar di tengah perkembangan bisnis yang semakin pesat, dan tentunya menciptakan persaingan yang sangat ketat, tanpa terkecuali di sektor UKM. Persaingan yang ketat inilah yang pada akhirnya menuntut para pelaku UKM untuk terus kreatif dan inovatif agar tidak tenggelam dalam persaingan pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun