Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pelaku UMKM Mau Naik Kelas? Ini Pendapat Praktisi Kuliner dan Mentor UMKM

2 November 2022   11:28 Diperbarui: 2 November 2022   11:39 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentingnya peran pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) sudah diakui semua pihak. Daya tahan mereka tak perlu diragukan lagi, seperti saat terjadi krisis ekonomi pada 1998. Mereka juga menunjukkan lebih cepat bangkit saat perekonomian dalam negeri berusaha keras pulih dari dampak dampak pandemi Covid-19.

Data Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk Agustus 2022 menunjukkan, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07% atau senilai Rp 8.573,89 triliun. UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja.

Menurut Bank Indonesia tercatat 87,5% UMKM terdampak pandemi Covid-19 dan dari jumlah tersebut, sekitar 93,2% terdampak negatif pada aspek penjualan.

Bagaimana dengan UMKM kuliner, seperti makanan olahan?

Berdasarkan survei dari Smesco Indonesia pada 2020, salah satu institusi di bawah naungan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM), ternyata UMKM sektor makanan olahan yang paling banyak terpukul dengan efek dari Covid-19. Yang menurut survei ada 35,6% pelaku UMKM sektor olahan makanan terdampak Covid-19.

Dari survei tersebut, sekitar 35,9% responden mengalami penurunan omzet lebih dari 60% dan ada 27,7% responden yang terpaksa berhenti beroperasi untuk sementara. Kemudian UMKM yang omzetnya turun antara 31%-60% sebanyak 20,8%, dan sisanya UMKM yang mengalami penurunan omzet 10%-30%.

Data yang ada tersebut menggambarkan tentang menurunnya kemampuan UMKM dalam berusaha, dan masih menyisakan banyak hal. Ditambah lagi bayangan resesi ekonomi global pada 2023 mendatang yang akan makin membuat posisi UMKM makin rentan padahal mereka penopang utama perekonomian negara.

Solusi Pemulihan 

Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan usaha (Foto : Bareca Media)
Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan usaha (Foto : Bareca Media)
Salah satu langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya tahan dan pengembangan usaha mereka adalah edukasi untuk meningkatan pengetahuan usaha. Edukasi ini akan membuat para pelaku UMKM mampu bersaing dan menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya dengan keahlian dalam mengolah produk dan layanan berkualitas bagus.

Peningkatan pengetahuan usaha lebih dibutuhkan dibandingkan advokasi. Adanya edukasi usaha akan membuat pelaku UMKM memiliki kapabilitas. Bukan sekedar kapabilitas mendapatkan dan mengolah permodalan, karena di sini modal menjadi bagian dari pada yang harus diakses di pasar, pasar modal namanya dan pasar pembiayaan,

Seperti disampaikan oleh Pendiri dan Direktur BARECA Media (PT. Great Star International), Ir Petrus Gandamana MM bahwa tidak semua pelaku UMKM memiliki daya juang entrepreneurship yang cukup namun juga masih banyak memerlukan peningkatan ketrampilan, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan usaha.

Kebanyakan pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai cara mengembangkan bisnis. Mereka pun hanya fokus terhadap proses produksi, sementara usaha meningkatkan kualitas produk dan layanan sering terlewatkan.

Masalah selanjutnya yang kerap dialami para pengusaha UMKM adalah kurangnya pengalaman mereka tentang manajemen bisnis. Banyak dari mereka yang hanya fokus dalam memproduksi barang, namun tidak maksimal dalam memikirkan cara ekspansi bisnisnya. Efeknya, banyak usaha mereka yang hanya jalan di tempat, sehingga lama kelamaan mereka jenuh dan makin berat menghadapi persaingan.

Cara mengatasinya adalah dengan meningkatkan pengetahuan terkait pengembangan dalam strategi bisnis secara berkesinambungan (karena kondisi bisnis dinamis). Di era sekarang banyak kemudahan dalam hal belajar itu. Berbagai buku, situs berita, sosial media, seminar, webinar, workshop, pelatihan langsung (luring) maupun daring (online) melimpah tersedia.

Selain itu bergabung dengan berbagai komunitas para pebisnis akan mampu mempertemukan pelaku UMKM dengan berbagai praktisi dan Mentor bisnis sehingga, makin banyak manfaat dalam menimba pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dari para pebisnis sukses.

"Selain itu, UMKM perlu memahami juga bagaimana cara mengakses informasi, pasar dan berbagai alternatif permodalan dan mengelolanya,"imbuh Petrus Gandamana. Pengetahuan ini, tambah Petrus yang banyak memberikan edukasi dan materi dan mengelola usaha kuliner, bisa membuat pelaku UMKM melaksanakan bisnis yang berkelanjutan atau sustainable.

Selain itu, dari pengalaman dan perjalanan lebih dari 12 tahun memberikan peningkatan kemampuan para pelaku UMKM yang dilakukan BARECA Media, para pelaku UMKM juga mendapatkan tambahan kepercayaan diri dan tentunya peningkatan wawasan dalam berusaha.

BARECA Media saat ini telah menyediakan dengan banyak sekali berbagai materi edukasi via online/daring, baik di youtube, IG Live, webinar zoom, podcast, mengulas mengelola usaha bisnis kuliner, dengan narasumber dan topik bahasan yang sesuai kebutuhan UMKM dan profesional kuliner. Bahkan sampai akhir Oktober 2022 lalu, sebanyak lebih dari 10 ribu peserta Karu Prakerja telah mengikuti program pelatihan kuliner BARECA.

Foto : Bareca Media
Foto : Bareca Media
Penerbitan majalah Bareca (cetak dan online) masih konsisten berjalan secara rutin lebih dari 12 tahun dan di media tersebut banyak  ide usaha dan berbagai pengetahuan bahan baku serta proses kerja bisa didapatkan oleh pelaku UMKM (untuk unduh gratis ini tautannya : https://linktr.ee/bareca)

Semisal di edisi Oktober 2022 majalah Bareca menyajikan peningkatan tren kuliner untuk vegetarian. Hal ini tak terlepas dari makin meningkatnya pasar yang ingin mengonsumsi asupan sehat, sehingga mulai menjadi tren gaya hidup dan kepedulian pada hewan serta lingkungan.

"Bukan berarti mereka harus beralih pada bisnis baru, tapi adanya tren seperti kuliner vegan tersebut akan membuka wawasan lain tentang peluang usaha. Belum lagi berbagai informasi bahan dan proses produksi serta kiat bisnisnya merupakan edukasi penting untuk diikuti agar tidak kalah dalam persaingan pasar,"tambah Petrus yang juga Redaktur tamu majalah Baking in China terbitan All China Baking Association.

Hal lain yang dibutuhkan dan bisa didapatkan dari team BARECA Media adalah dukungan promosi usaha berupa penyediaan jasa fotografi, videografi, desain grafis, ulasan produk secara daring ataupun artikel di majalah atau media sosial, yang bisa disesuaikan dengan bujet pelaku UMKM. Berbagai hal untuk meningkatan pengetahuan kelola usaha dan promosi usaha, bisa dilihat di : IG @barecamagazine, website www.barecamedia.com, podcast atau youtube BARECA.

"BARECA akan selalu membantu pelaku UMKM dalam penyediaan berbagai fasilitas dan layanan untuk melengkapi kemampuan UMKM. Peralatan pelatihan yang modern dan juga pengajar berkualitas akan selalu dikedepankan," pungkas Petrus mengenai komitmennya dalam mendampingi UMKM Kuliner. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun