Meski belum memiliki tempat latihan yang diharapkan, namun para pemain mampu memberikan hasil yang tidak mengecewakan. Seperti keberhasilan Futsal Puteri Sleman United melaju ke putaran 34 Besar Liga Futsal Nusantara 2022 (yang saat ini sudah berlangsung) Â di GOR ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Tim Futsal Putri Sleman United menjadi wakil Yogyakarta, dan sebelum berlaga di 34 Besar dilepas oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada 24 Juni 2022 lalu. Sayangnya dalam sambutannya Bupati Sleman tidak menyinggung infrastruktur lapangan yang diimpikan itu.
Padahal Sleman membutuhkan lapangan itu, apalagi sudah menggelar kompetisi Liga Super Futsal Sleman pada September 2021 hingga Januari 2022 , khusus untuk pemain futsal Sleman dan turnamen Antar SD.
Program lain yang disiapkan adalah Liga Antar SD, SMP, Kelompok Umur 18 (pengganti Liga SMA), Liga Mahasiswa, Liga Super dan Liga Utama.
Tak hanya itu, di bidang organisasi saat ini sudah terdapat 11 klub yang resmi menjadi anggota AFK Sleman dan mengikuti Liga Super. "Setiap tim berisikan 20 pemain. Mereka harus mempunyai tim U-18 untuk dibina yang arahnya ke Porda dan lainnya,"jelas anggota Exco Komite Futsal Askab Sleman, Ragil Pramono.
Akademi itu untuk menjaring lebih banyak potensi pemain futsal di kalangan pelajar. Nantinya Sleman bisa menjadi gudannya pemain futsal di tanah air.Â
Meski begitu, Komite Futsal dan AFK perlu juga menambal kekurangan informasi yang ada dalam kompetisi. Banyak yang belum tahu adanya kompetisi sudah bergulir.
"Nanti pada November 2022 akan dibuka pendaftaran untuk Divisi Utama dengan target 12 tim untuk ajang promosi degradasi<" jelas Ragil.
Bidang lainnya yang jadi perhatian adalah disiapkannya konsep bahwa pemain futsal nantinya khusus untuk futsal. Tidak lagi merangkap sebagai pemain sepakbola. Penataan ini perlu dilakukan. Saat kompetisi sepakbola terhenti karena pandemic Covid-19 banyak pemain sepakbola yang lari ke futsal.
Bagi Andhi Jatmika, penataan organisasi dan kompetisi memang perlu dilakukan. Selain untuk mendorong komunitas-komunitas untuk membentuk klub, juga pembinaan tetap berjalan.
"Kami ingin pada 2023 nanti pemain Porda murni dari pembinaan lewat kompetisi, tidak lagi lewat turnamen atau fun games yang hanya 10 menit saja bermainnya,"tambahnya.