Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liga 1 2021/2022 Kembalikan Arthur Irawan Menjadi Gelandang

24 April 2022   06:41 Diperbarui: 24 April 2022   11:31 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arthur Irawan saat bermain sebagai gelandadng (Foto: persikofficial)

Pencapaian Persik Kediri di BRI Liga 1 2021/2022 sangat menarik. Progres klub yang memiliki julukan Macan Putih itu memang tampak menonjol setelah penjualan saham PT Kediri Djajati Perkasa yang menaungi Persik Kediri. Pemegang saham terbesar saat ini adalah PT Astar Asia Global (AAG).

Adanya investor anyar menjelang bergulirnya putaran kedua Liga 1 2021/2022 membuat Persik melakukan perombakan. Tak hanya pelatih, tapi juga di jajaran manajemen dan pemain.  

Pelatih pun diganti, Persik menunjuk Javier Roca yang merupakan mantan permain. Sedang di internal manajemen sendiri, Persik merekrut Gading Marten untuk menjadi Vice President Marketing.

Persik juga menjadi tim yang melakukan persiapan di Bali sejak awal, berangkat paad 26 Desember 2021.  Selain untuk adaptasi dengan cuaca juga perbedaan waktu.

Saat itu Persik berada di peringkat ke-14 klasemen sementara Liga 1 2021-2022 dengan raihan 17 poin. Macan Putih hanya unggul 4 poin dari Persipura yang ada di peringkat ke-17.

Perubahan pada tim juga memiliki makna tersendiri bagi Arthur Irawan yang sebelumnya memperkuat PSS Sleman. Setelah beberapa kali laga ia menempati pos barunya sebagai gelandang.

Selama ini dalam kiprahnya di Indonesia, bermain di beberapa klub, Arthur menempati posisi bek sayap. Posisi itu dilakoninya di Persija Jakarta, Borneo FC, Persebaya Surabaya, Badak Lampung dan PSS Sleman.

"Sekarang saya bermain di tengah, saya merasa nyaman di sana. Lebih ada kebebasan. Berkat Coach Roca juga dan berfungsi dengan baik," kata Arthur saat ngobrol minggu lalu.

Posisi sebagai gelandang bukan sesuatu yang baru bagi lajang kelahiran Surabaya ini. Ketika berkarier di RCD Espanyol B, Malaga B, dan Waasland Beveren, ia lebih sering dipasang di posisi gelandang box to box.

Sebelumnya Arthur bahkan menjadi striker ketika menimba ilmu di akademi sepak bola Inggris, Lytham Town.

Perubahan posisi itu bukan merupakan hal yang aneh dalam sepakbola. Di era sepak bola modern, transformasi posisi pesepak bola lumrah terjadi. Pelatih tentu memiliki pertimbangan tersendiri dengan perubahan posisi pemainnya, tentunya sesuai dengan kebutuhan taktik yang diterapkannya. 

Pelatih tentu melihat suatu kelebihan dalam diri pemainnya, sehingga dilakukan tranformasi posisi. Hal ini banyak terjadi di luar negeri, juga di Indonesia.

Beberapa nama bisa disebut seperti Garet Bale. Pemain asal WalesContoh kasus semacam ini bisa dilihat pada Gareth Bale. Bintang asal Wales itu diplot sebagai bek kiri semasa bermain untuk Southampton.

Tetapi, ketika pindah ke Tottenham Hotspur pada 2010, Bale dicoba oleh pelatih Spurs, Harry Redknapp di posisi sayap kiri, dan sejak itu, dia tak pernah lagi kembali jadi bek. Performa Bale justru makin moncer setelah jadi pemain sayap.

Seperti saat Spurs menghadapi Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza pada Oktober 2010. Bale mampu mengacak-acak pertahanan Inter Milan meski Spurs harus takluk dengan skor 3-4. Tiga gol Spurs dicetak oleh Bale. Tiga tahun kemudian dia gabung Real Madrid dengan nilai mencapai 85 juta paun.

Tak Berubah

Arthur Irawan saat menghadapi Maudra United (foto : Persikofficial)
Arthur Irawan saat menghadapi Maudra United (foto : Persikofficial)
Sosok Arthur memang bukan sembarangan. Ia tak sekedar pemain tapi juga boss Persik Kediri melalui PT AAG miliknya.

Meski begitu Arthur tidak terlihat bossy. Ia tetap seperti pemain Persik lainnya yang menuruti instruksi pelatih, Javier Roca ketika ditarik keluar lapangan. Termasuk juga saat mendapat instruksi berganti posisi dari bek sayap ke gelandang.

Sebagai boss tentu Arthur bisa egois and ngotot selalu dimainkan, bermain full time dan tidak mau digantikan. Namun ia tidak melakukan hal itu. Ia rela duduk di bangku cadangan.

Perekrutan Muhammad Rifaldi juga menunjukkan Arthur tidak melihat itu sebagai ancaman paad posisi barunya sebagai gelandang. Rifaldi yang sebelumnya membela Persiraja Banda Aceh itu menempati posisi bek kanan. Tapi ia juga bisa menjadi gelandang bertahan, posisi yang sama dengan Arthur.

"Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Persaingan itu wajar saja. Pelatih yang paling tahu pemain mana yang siap untuk diturunkan," komentar Arthur.

Rifaldi bakal diplot sebagai bek kanan, menggantikan peran Ibrahim Sanjaya yang saat ini bergabung dengan PSS Sleman.

Athur telah banyak belajar dari pengalaman sebelumnya. Ia tak tampak terpengaruh dengan berbagai label yang negatif, sepeti dialaminya ketika memperkuat PSS Sleman. Ia tetap rendah hati, tidak tengadah sebagai bos baru Persik Kediri.

Menarik dinanti seperti apa Arthur melakoni peran barunya sebagai gelandang. Ia tipikal pemain stylish dengan visi bermain yang bagus. Tinggal bagaimana ia meningkatkan kemampuannya dengan polesan Javier Roca yang sudah lama dikenalnya.

Berangkat dari pengalamannya di beberapa klub, Arthur tentu bisa menempatkan dirinya sebagai gelandang, dan lebih baik daripada posisi bek sayap yang selama ini ditempatinya. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun