Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tuhan Memberikan Kelebihan dalam Kekurangan untuk Nadia

11 Maret 2022   01:48 Diperbarui: 11 Maret 2022   05:29 1951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama keluarga yang mendukungnya sedari bayi. (Foto: Dok.Dian)

Lingkungan yang normal berusaha diwujudkan oleh Dian dan suaminya bagi Nadia. Seperti dalam bidang pendidikan. Lingkungan sekolah yang normal atau biasa, bukan untuk yang khusus bagi mereka yang berkebutuhan khusus diharapkan dapat membuat Nadia lebih percaya diri.

Sejak kecil Nadia senang masak-masakan. Menginjak usia 9 tahun ia belajar secara otodidak dari Youtube. Awalnya ia mencoba membuat nasi goreng yang tanpa bawang-bawanan, cukup bermacam kecap. Lalu mencoba ikutan memasak di rumah temannya, membuat siomay.

Di usia 10 tahun gadis bernama lengkap Nadia Samira Zafira itu mulai ikut kursus memasak secara online, dan mencoba berbagai resep. Awalnya membuat pasta yang dijual ke teman-teman sekolahnya.

"Lama-lama banyak yang pesan. Mama lau ikut bantuin,"kata Nadia yang juga suka berenang dan taekwondo. Saat ini Nadia sudah mencapai Poom 1 di taekwondo, atau Dan 1 Junior karena belum mencapai usia 17 tahun.

"Kalau hasilnya cantik saya fotoin untuk dipasang di akun medsosnya,"kata Dian.

Selain belajar memasak online, Nadia juga menambah pengetahuannya dari teman mamanya yang seorang food stylist.

Bersama keluarga yang mendukungnya sedari bayi. (Foto: Dok.Dian)
Bersama keluarga yang mendukungnya sedari bayi. (Foto: Dok.Dian)
Meski begitu pelajar kelas 7 SMP Al Fajri, yang merupakan sekolah umum, bukan SLB (Sekolah Luar Biasa) itu hanya menerima pesanan lewat Whatsapp saja. Belum berani ke Market place karena belum adanya asisten rumah tangga sejak pandemi.

Ia memasarkan produknya juga lewat akun instagramnya Nadiaskitchen.bks.

"Nadia ingin sekolah masak , kalau bisa masuk NHI di Bandung. Ingin menjadi chef dan punya kafe, yang karyawannya dari teman-teman disabilas," kata Nadia dengan mata berbinar.

Cita-cita yang diamini oleh Dian dan Widiadi yang sejak lama bersepakat agar puterinya bisa mandiri. Tidak tergantung pada orang lain, termasuk kakaknya, Salsa yang mahasiswi.

Nadia telah menunjukkan kepada banyak orang, bahwa Tuhan selalu memberikan kelebihan di balik kekurangan.  Kepercayaan dirinya yang tinggi membuat kekurangannya tidak menjadi penghambat, malah dijadikannya sebagai kelebihannya. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun