Namun dari foto yang ada tak tampak satu cangkir pun kopi.
Seto tak lagi mendapat perpanjangan kontrak pada Januari 2020 semasa PSS masih dipimpin oleh Soekeno yang CEO PT PSS dan pemilik saham mayoritas. Hingga kini belum diketahui secara pasti apa penyebab Seto didepak dari PSS, apakah soal kenaikan gaji yang diajukannya atau factor lain.
Pengganti Seto kemudian adalah Eduardo yang mantan aissten Luis Mila, yang hanya seumur jagung saja dan kemudian di tengah terhentinya kompetisi akibat Covid-19 muncullah Dejan Antonic sebagai coach baru PSS.
Seto yang mantan pemain timnas Indonesia begitu dicintai oleh suporter. Selain torehan prestasinya menukangi PSS, hasil jeblok di era Dejan Antonic makin menguatkan gaung kembalinya Seto yang saat itu menjadi pelatih PSIM Yogyakarta, klub Liga 2 yang belum beruntung naik ke Liga 1.
Foto itu, Seto berbincang dengan Rumadi disaksikan oleh Andywardhana, berbicara banyak. PT PSS sendiri sampai saat tulisan ini dibuat belum memberikan pernyataan apapun. Meninggalkan tanda tanya, sekaligus juga merugikan tim secara keseluruhan.
Andai Seto sudah dikontrak untuk menukangi PSS Sleman musim 2022 mendatang, itu hal yang wajar saja. Hal yang menggembirakan bagi suporter.
PSS butuh sentuhan pelatih asal Kalasan itu. Seto pun juga ingin kembali menangani klub Liga 1, menorehkan guratan yang bagus seperti 2019 lalu.
Namun, keputusan untuk menyajikan foto dan video meski jelas tidak akan diakui oleh manajemen PSS jelas tidak elok. Disajikan saat IPG dan tim pelatih sedang berjuang berat untuk membuat PSS tetap bertahan di Liga 1.
Bagaimana perasaan IPG saat ia berupaya keras, dengan hasil yang diharapkan membuat PSS tak kembali ke Liga 2, lalu muncul foto yang seperti vonis baginya untuk tidak lagi menangani PSS musim depan.
Melihat apa yang terjadi, rasanya apa yang pernah dikatakan Jose Maurinho kepada Jornal de Noticias setelah ia berhenti menjadi pelatih Real Madrid.
"Menjadi makin, dan makin sulit bagi sebuah grup untuk bekerja bersama-sama. Banyak nilai telah sirna, pendidikan dan profesionalisme menjadi buruk bahkan makin buruk," ujar Mou.