3. Harmonisasi
Masa pra kompetisi tak hanya menjadi ajang mengetahui seperti apa kemampuan pemain baru, tapi juga memiliki beberapa keuntungan yang tidak kecil bagi PSS Sleman.
Para pemain lama dan baru butuh adaptasi, yang bisa tercipta lewat latihan rutin atau training centre. Dari situ bisa diharapkan tercipta saling pemahaman untuk menghasilkan tim yang solid.
Pelatih dan klub bisa mengasah kemampuan pemain, sekaligus melihat kelemahan yang perlu dibenahi melalui pertandingan uji coba atau turut/membuat turnamen. Ini pun menghasilkan pemasukan bagi klub, yang bisa dipakai untuk menutupi biaya operasional seperti gaji pemain.
Peranan pelatih Seto Nurdiyantoro sangat krusial dalam masa persiapan ini. Ia tak hanya mempersiapkan tim tapi juga bagaimana menciptakan suasana harmonis bagi para pemain.
Meski tim belum terbentuk, lebih baik pelatih mematangkan strateginya, mendesak manajemen untuk bergerak cepat menggaet pemain yang diincarnya. Langkah itu strategis ketimbang mengomentari pemainnya sendiri seperti Cristian Gonzales, yang disorotinya karena usia dan kemampuan fisiknya.
Padahal sosok Gonzales tetap diperlukan di PSS Sleman, baik tajinya yang tetap terbukti tajam di usianya yang nota bene kepala empat melesakkan dengan 15 gol di separuh musim, serta torehan prestasi dan sikapnya yang dijadikan panutan bagi para pemain.
Begitu juga pernyataannya sebagai pelatih yang tak perlu pemain terkenal atau bagus sekali. "Kalau saya pribadi tidak perlu pemain terkenal atau bagus sekali. Tapi yang penting, para pemain ini mau bekerja keras. Sama seperti yang saya inginkan, yang penting mereka paham," tuturnya.
Menjadi pertanyaan, benarkah PSS Sleman tak butuh pemain bagus sekali?. Apakah diartikan PSS Sleman menolak pemain asing, karena jelas jika ia direkrut karena kemampuannya yang melebihi pemain lokal? Sebelumnya memang ada wacara oleh PT LIBtentang tidak adanya striker asing di musim 2019 ?.
Pernyataan-pernyataan Seto seperti itu tak perlu dilontarkan di tengah gemasnya suporter atas langkah lambat manajemen PSS Sleman. Apakah pendapat pribadi seorang pelatih itu juga idem dengan kebijakan PSS atau PT. Putra Sleman Sembada (PT. PSS) yang menaunginya?
Jika memang seorang pelatih tak suka pada seorang pemain, lebih baik ia tak mengusulkan pemain untuk dikontrak, daripada nantinya ia lebih banyak dicadangkan atau diberi jam bermain yang sedikit.