Malam baru tiba, pelataran parkir yang luas di Jalan Lembah UGM Karangmalang, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta itu masih lenggang. Di seberangnyabeberapa warung yang menjual makanan minuman juga belum banyak pengunjung.
Our Coffee yang terletak di ujung kiri tampak terang benderang. Belum ada pengunjung, dan Agus Centrum yang pemilik Our Coffee sedang menikmati rokok dan tampak sibuk membalas pesan dari gadgetnya.
Ia tak berubah seperti setahun lalu ketika terakhir bertemu untuk membuat video klip musik. Kaca mata bertengger di kepala, sebagian rambutnya masih dicat keemasan, dan keramahan yang tak pudar meski statusnya kini sebagai pengusaha.
Saat pertama kali mengenalnya, Centrum adalah fotografer handal dan punya banyak ide tentang berbagai even. Lelaki asal Pacitan, Jawa Timur 31 tahun lalu ini memotret banyak hal, mulai dari alam, pre wedding, pernikahan, berbagai acara seni dan sastra, hingga model.
"Ini V60, katanya," katanya sambil menaruh server botol berisi kopi dan sloki kecil. Drip V60 merupakan salah satu jenis manual brewing, memiliki bentuk kerucut di bagian atas seperti cangkir teh. Kopi yang cocok diseduh dengan alat ini adalah jenis-jenis kopi yang memiliki kandungan keasaman tinggi seperti Java.
Bagi yang pertama kali menikmati origincoffee, metode seduh seperti V60, akan merasakan pengalaman yang berbeda. Icipan pertama dari sloki kecil itu langsung memberikan perbedaan dibanding dengan black coffee yang banyak dijumpai di kafe-kafe.Â
V60 mempunyai rasa segar, ringan, dan bersih karena bebas ampas sama sekali. Aroma kopi juga lebih kuat dan juga karakteristik yang khas
Di Our Coffee yang menjadi tempat nongkrong berbagai komunitas itu memang hanya disajikan origin coffee, kopi yang diseduh tanpa gula. Bukan kopi saset atau blend.
Bagi yang ingin atau belum terbiasa dengan kopi tanpa gula, bisa menambahkan sendiri di situ. Tersedia juga sirup dan lainnya.
Berbagai komunitas yang merupakan pengunjung tetap misalnya penggemar musik indie, dangdut, seni jathilan, sastra, motor dan fotografi. Beberapa kali pentas seni pun diadakan di situ.
Mengolah kopi untuk jadi sajian yang enak dinikmati juga tidak mudah seperti yang dibayangkan. Jika itu kopi instan tinggal dimasukkan gelas dan air panas dituangkan.
"Harus benar-benar dari hati, harus ada passion. Seperti dalam fotografi, harus nge-feel untuk bisa menghasilkan foto yang bagus," tegasnya.
Centrum sendiri pada mulanya juga tak mengenal origin coffee itu, meski sejak kecil memang sudah gemar minum kopi. Banyak cafe di berbagai kota juga sudah ia jelajahi untuk mendapatkan suasana dan secangkir kopi yang enak.
Tanpa Sekat
Perkenalan dengan Agus Prasetyo, peneliti kopi yang kesohor lalu mengubah pandangannya tentang kopi. Minuman ini memiliki daya tarik tersendiri, baik dari sisi pengolahan dan bisnis.
Dari situlah Centrum mulai mempelajari berbagai jenis kopi, menyeduh dan berbagai aspek bisnis lainnya. Semuanya itu lalu menjadi dorongan yang membuatnya terjun ke bisnis kedai kopi.
Hal lainnya yang membuat perokok berat ini ingin membuat kedai kopi adalah adanya base camp atau markas bagi komunitas dan pecinta kopi.
Centrum sering menikmati kopi bersama Agus Santoso, Lurah Caturtunggal yang juga mendirikan Komunitas Bolo Ngopi Caturtunggal. Seringnya berpindah tempat menikmati kopi, yang kadang terkendala jarak dan waktu, membuat Centrum memikirkan tempat yang tetap untuk bisa ngopi bersama komunitas itu.
Setelah didapatkan tempat untuk kedai kopi itu, Centrum menemukan nama Our Coffee. "Our Coffee atau Kopi Kita ini bermakna tak ada sekat-sekat bagi penggemar kopi. Semua golongan berhak menikmati kopi. Entah itu pejabat, polisi, aparat desa, mahasiswa, penyair, musisi atau sopir. Entah dia datang naik motor atau mobil,"tuturnya.
Dari daftar menu yang ada, disajikan berbagai pilihan seperti kopi coklat, tubruk, Vietnam drip serta kopi-kopi dari sejumlah daerah penghasil kopi terkemuka di Indonesia. Wine Coffee merupakan unggulan Our Cofffe yang banyak digemari penikmat kopi. Meski namanya ada wine tapi tidak memabukkan.
Malam terus merangkak, pengunjung mulai memenuhi kursi-kursi kayu di Our Coffee.
"Saya ingin membuat franchise Our Coffee, dengan konsep yang fleksibel sesuai dengan lokasinya, semisal didirikan di area persawahan tentu konsep kedainya berbeda. Namun standar operasionalnya tetap,"kata Centrum menutup obrolan saat menjawab tentang keinginannya di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H